Penyebab kebangkrutan toko ritel menjadi pencarian banyak pengamat bisnis akhir-akhir ini. Dapat disaksikan banyak orang jika satu per satu toko ritel terkenal di Ibu Kota mulai berguguran. Sebelumnya ada Matahari dan Ramayana, sekarang Lotus Departmen Store yang mulai menutup sejumlah gerainya.
Asosiasi pengusaha ritel Indonesia (atau Aprindo) menyatakan jika ada beberapa sebab yang membuat pemilik department store memilih untuk tutup gerainya.
Biaya operasional sebuah department store makin tinggi dan tidak masuk akal. Itulah pernyataan dari Wakil Ketua Aprindo, Tutum Rahanta.
Selain harus bersaing dengan sesama ritel lainnya, pengusaha sebuah department store harus berkompetisi dengan toko online. Aprindo menduga itu menjadi penyebab turunnya kunjungan konsumen ke pusat perbelanjaan.
Selain itu, pemilik department store harus menanggung biaya rutin operasional department store. Yang membuat semakin berat, biaya operasional ini makin hari makin mahal. Sewa tempat selalu naik, gaji pegawai semakin melambung dan konsumen yang datang semakin berkurang.
Itulah penyebab kebangkrutan toko ritel. Pemilik department store memilih untuk menonaktifkan beberapa gerai. Dari sudut pandang usaha, penutupan gerai dapat dimengerti karena tingginya biaya operasional usaha akan membebani keuangan perusahaan.