Penurunan harga indeks hangseng pada 22 September bisa dibilang terburuk dalam 30 hari kebelakang. Penurunan itu sekaligus juga mengurangi penguatan yang telah terjadi.
Turunya indeks hangseng diduga karena investor menunda posisi sebagai dampak pengurangan peringkat kredit China dan ancaman terbaru dari aktivitas nuklir Korea Utara. Tidak hanya itu, rencana Bank Sentral Amerika Serikat, the Federal Reserve guna menurunkan neraca mereka dan meninggikan suku bunga acuan. Hal ini membebani sentiment pasar saham.
Indeks hang seng sendiri ditutup pada posisi 27.880,5 atau melemah 0,8%. Angka itu merupakan penurunan prosentase paling besar sejak 18 Agustus silam. Sekalipun turun penguatan 0,3% sempat terjadi sepekan setelah penurunan.
Baca: Pasar Saham Indonesia Masih Menarik ditengah Dinamika Global