Persaingan Merk Jaket Terbaik Kategori Windbreaker Lightweight
Brooks LSD. Jaket ini tidak memiliki fitur tudung kepala, cukup sempit sebagai body fit, dan ada catatan masalah dalam performa ketahanan airnya. Beratnya yang ringan cukup mengesankan. Bahan nylon 100% terasa murah dibandingkan model lainnya. Jaket ini masuk kelas menengah dalam uji coba jaket windbreaker.
Columbia Flash Forward. Jaket budget ini menjadi kelas menengah atas yang solid dan direkomendasikan untuk Anda yang tidak dapat menemukan Jaket Solomon, atau Anda yang ingin jaket yang lebih pas untuk aktivitas hiking atau jalan biasa. Jaket ini tersedia dengan warna ceria dan menyenangkan dan memenangkan banyak poin untuk penampilannya. Saku besarnya menjadi kesukaan penguji dan tali di bagian tudung dan pinggang untuk jaket wanita juga disukai penguji. Dalam hal fungsinya, jaket Flash Forward ini sedikit tertinggal. Jaket ini masuk sebagai salah satu yang terburuk dalam hal ventilasi, disebabkan karena bahannya yang murah. Di sisi lain, jaket ini menjadi salah satu yang paling anti air namun performa anti air berkurang semakin sering dicuci. Jahitan jaket mulai rusak hanya dua hari setelah ujicoba berat. Bobotnya cukup berat (pria 6,8 ons) dan tidak mudah dilipat. Secara keseluruhan jaket ini mudah dikalahkan jaket pesaing di kelasnya.
Marmot Ether DriClime Hoodie. Jaket ini memiliki lapisan ekstra insulasi namun tidak cukup mengkategorikannya sebagai jaket insulasi. Bobotnya cukup ringan namun tidak mudah dilipat masuk ke saku jaket. Cipratan air akan meresap ketimbang menetes. Setelah pencucian, jaket akan tetap basah selama 2 hari. Ventilasi cukup baik dan menahan angin dengan sempurna namun tidak mampu menahan air. Jaket ini hanya cocok untuk daerah kering yang cuacanya dingin.
Montane Featherlite Trail Jacket. Jaket ini memiliki performa yang hampir sama baiknya dengan pilihan nomor 1 dan rekomendasi jaket budget selama uji tahan angin dan tahan air. Namun tidak mudah dilipat yang berarti Anda hanya dapat menggulungnya dan membuat tas punggung penuh sesak.
New Balance Windcheater. Ini merupakan jaket budget pilihan lainnya. Performanya cukup baik untuk beberapa kategori uji coba: angin, air, ventilasi, ketahanan, mudah dilipat. Namun rekomendasi jaket budget lebih baik dibandingkan jaket ini. Jaket windcheater terkesan seperti plastik dan tidak ada warna cerah yang membuat jaket lainnya lebih menarik untuk penggunaan waktu malam saat bersepeda atau berlari.
Nike Impossibly Light Women’s Trail. Jaket ini sangat ringan, hanya 83 gram bobotnya. Dalam uji cuaca, jaket ini kalah. Anda akan basah kuyup ketika diterjang hujan gerimis dan bahannya terlalu tipis untuk menahan angin.
Patagonia Houdini. Jaket ini terkenal untuk aktivitas lapangan dalam menyediakan yang dibutuhkan. Tadinya jaket ini diprediksi menjadi rekomendasi nomor 1 namun tidak memiliki performa baik dalam uji coba. Jaketnya terlalu ringan sehingga sulit memakainya ketika ada tiupan angin kencang. Jaket ini tidak memiliki mekanisme ventilasi yang maksimal karenanya tidak direkomendasikan untuk aktivitas berlari dan bersepeda. Tudung kepala lebih seperti parasut ketika dipakai berlari dan bersepeda dan sulit diam di kepala.
Saucony Exo. Jaket ini berlapis laminate, yang diduga untuk menahan cuaca, namun ternyata lapisan itu tembus angin maupun air selama uji coba. Anda akan basah terkena gerimis hujan. Setelah pencucian, jaket tetap basah sampai esok hari. Bahan yang terasa seperti lilin membuatnya tidak nyaman ketika digunakan.