Penyusutan Minimal
Tahukah Anda bahwa nilai sebuah mobil baru akan turun 20% – 30% di tahun pertamanya?
Artinya, jika Anda membeli mobil seharga Rp400juta, 12 bulan kemudian, harganya mungkin hanya Rp280juta. Mungkin Anda punya pandangan lain, namun dalam dunia keuangan personal (dan akal sehat), berinvestasi pada sesuatu yang merugi Rp10juta per bulan adalah keputusan yang buruk.
Anda tentu tidak ingin berinvestasi di reksa dana yang kehilangan 30% per tahun. Jadi, kenapa Anda mau untuk membeli mobil dengan harga baru dan menyusut 30% setahun kemudian?
Manfaat kedua untuk membeli mobil di atas 100rb Km, adalah tingkat depresiasi jauh lebih lambat daripada mobil baru. Misalnya, jika Anda membeli mobil berusia 10 tahun dengan jarak 100rb Km seharga Rp80juta, Anda mungkin hanya melihatnya terdepresiasi Rp6juta per tahun; bahkan mungkin lebih sedikit.
Sejujurnya, ketika sebuah mobil mencapai jarak tempuh tertentu, nilainya lebih ditentukan oleh apa yang bersedia dibayar seseorang, daripada tarif yang berlaku.
Baca: Cairan Radiator Mobil, Seberapa Sering Harus Isi?
Misalnya, teman saya dan saya membeli mobil bekas dengan jarak 104.000 km ke atas, sedikit lebih dari setahun yang lalu seharga Rp77juta (Kami membayar tunai, jadi kami dapat menegosiasikan kesepakatan yang cukup mengagumkan) Sebagai percobaan, saya memutuskan untuk mencari harga yang berlaku untuk mobil kami yang sama, dengan jumlah jarak tempuh yang sama. Coba tebak, mereka menjual sedikit di atas Rp70juta.
Jadi, karena kami memutuskan untuk membeli mobil dengan jarak lebih dari 100rb Km ke atas, kami memiliki mobil yang tidak mengalami depresiasi sama sekali. Faktanya, kami mungkin bisa menjualnya dengan sedikit keuntungan.
Saya rasa itu hanyalah alasan lain untuk membeli mobil di atas 100rb Km.
Asuransi Lebih Murah
Sebelum saya belajar hidup dengan anggaran terbatas, bebas utang, dan sesuai kemampuan, saya mengendarai mobil dengan harga beli yang tidak terjangkau. Dan dengan harga beli yang tinggi, datanglah pukulan tambahan dari biaya asuransi yang mahal.
Masuk akal. Maksud saya, mobil baru yang bernilai mahal adalah risiko yang lebih besar bagi perusahaan asuransi. Oleh karena itu, mereka harus membebankan premi bulanan yang mencerminkan risiko tersebut.
Betapapun menyakitkan untuk diakui, saya membayar hampir Rp20juta per tahun untuk asuransi mobil.
Sekarang saya membayar Rp2,5 juta untuk asuransi mobil karena kami memiliki sedan dengan lebih dari 100rb Km. Jadi, saya telah mengurangi biaya asuransi mobil tahunan secara signifikan.