Categories
Keuangan

Mengenal Tarif Impor dan Bagaimana Tarif Impor Berdampak Pada Hidup Masyarakat

Tarif impor sering dianggap sebagai alat ekonomi yang kompleks, tetapi memiliki peran penting dalam membentuk perdagangan internasional dan pasar domestik. Tarif pada dasarnya adalah pajak yang dikenakan pada barang impor, yang bertujuan untuk membuat produk asing lebih mahal dibandingkan dengan alternatif domestik. Ulasan ini akan menjelaskan apa itu tarif, mengapa pemerintah menggunakannya, dan bagaimana tarif mempengaruhi bisnis serta konsumen.

Apa Itu Tarif Impor?

Tarif adalah pajak yang dikenakan pada barang yang diimpor dari negara lain. Tujuan utama dari tarif adalah untuk melindungi industri lokal dari persaingan asing dengan cara meningkatkan biaya barang impor. Misalnya, jika pemerintah Indonesia mengenakan tarif 10% pada smartphone impor, sebuah smartphone impor seharga $1,000 akan naik menjadi $1,100. Kenaikan harga ini membuat smartphone yang diproduksi di Indonesia menjadi lebih menarik bagi konsumen.

Alasan Pemerintah Mengenakan Tarif

Pemerintah mengenakan tarif dengan berbagai alasan, masing-masing memiliki motivasi ekonomi dan politik yang berbeda:

  1. Pendapatan: Secara historis, tarif merupakan sumber pendapatan yang signifikan bagi pemerintah banyak negara. Pada masa-masa awal berdirinya sebuah negara, tarif adalah cara utama untuk mendanai pemerintah sebelum adanya pajak penghasilan. Meskipun saat ini kontribusi tarif terhadap pendapatan di negara maju sangat kecil, tarif tetap penting bagi negara-negara berkembang. Misalnya, Djibouti dan The Gambia memiliki tarif rata-rata di atas 17% pada 2021, dibandingkan dengan besaran tarif hanya 1,5% di Amerika Serikat.
  2. Melindungi Lapangan Kerja dan Industri Lokal: Tarif sering digunakan untuk melindungi bisnis domestik dari persaingan asing. Dengan membuat barang impor lebih mahal, tarif bertujuan untuk mendorong konsumen membeli produk yang diproduksi secara lokal.
  3. Keamanan Nasional: Tarif dapat diterapkan untuk mengurangi ketergantungan pada negara asing untuk barang-barang penting. Misalnya, tarif pada baja dan aluminium dibenarkan dengan alasan keamanan nasional karena bahan-bahan ini krusial untuk peralatan militer.
  4. Mempengaruhi Praktik Perdagangan: Tarif dapat digunakan untuk menangani praktik perdagangan yang tidak adil, seperti “dumping,” di mana perusahaan asing menjual produk dengan harga yang sangat rendah untuk mendapatkan pangsa pasar. Misalnya, pemerintahan sebuah negara mengenakan tarif baru pada barang-barang China, termasuk kenaikan signifikan pada kendaraan listrik dan semikonduktor, untuk melawan praktik dumping yang dianggap merugikan oleh China.
  5. Retaliasi: Tarif dapat digunakan sebagai langkah balasan ketika satu negara mengenakan hambatan perdagangan, menyebabkan siklus tarif balasan. Perang dagang yang sudah terlihat nyata adalah perang dagang AS-China adalah contoh bagaimana tarif dapat berkembang menjadi konflik ekonomi yang lebih luas.

Dampak Tarif Terhadap Keuangan Anda

Meskipun peran utama tarif adalah dalam perdagangan internasional, tarif memiliki dampak langsung pada konsumen dan bisnis:

  1. Biaya bagi Konsumen: Meskipun tarif secara teknis dibayar oleh importir saat barang memasuki negara, biaya itu sering kali dibebankan ke konsumen pada akhirnya. Misalnya, jika tarif baru meningkatkan biaya lemari plastik buatan China, pengecer di marketplace domestik kemungkinan akan menaikkan harga bagi konsumen.
  2. Dampak pada Lapangan Kerja: Meskipun tarif dapat melindungi beberapa pekerjaan domestik dengan melindungi industri lokal, tarif juga dapat menyebabkan kehilangan pekerjaan di sektor-sektor yang bergantung pada bahan impor. Misalnya, tarif pada baja dapat meningkatkan biaya produksi untuk industri yang menggunakan baja, berpotensi mengakibatkan harga yang lebih tinggi dan permintaan yang menurun, yang dapat berdampak negatif pada pekerjaan.
  3. Tekanan Inflasi: Tarif dapat menyebabkan kenaikan harga, tetapi biasanya memiliki dampak terbatas pada inflasi secara keseluruhan. Kenaikan harga barang tertentu akibat tarif tidak secara signifikan mempengaruhi ekonomi secara keseluruhan. Misalnya, bahkan selama puncak pandemi COVID-19, yang menyebabkan inflasi melonjak, tarif diperkirakan hanya menyumbang sebagian kecil dari kenaikan harga konsumen.

Perspektif Politik Mengenai Tarif

Melihat sudut pandang politik terhadap tarif ini paling jelas terlihat di negara Amerika Serikat utamanya pada saat persaingan antara Presiden Trump dan Biden. Tarif telah menjadi titik perdebatan penting di antara para pembuat kebijakan:

  • Donald Trump: Pemerintahan Trump melihat peningkatan signifikan dalam tarif, terutama pada barang-barang China, sebagai bagian dari kebijakan ekonominya yang lebih luas. Ia mengusulkan kenaikan lebih lanjut dan menyarankan menggantikan pajak penghasilan dengan tarif yang lebih tinggi, meskipun para ahli berpendapat bahwa ini akan tidak praktis secara ekonomi.
  • Joe Biden: Presiden Biden sebagian besar mempertahankan tarif yang diterapkan oleh Trump, dengan alasan kekhawatiran atas praktik perdagangan tidak adil oleh China. Namun, ia mengkritik dampak tarif pada harga konsumen dan ekonomi secara keseluruhan.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apa Definisi Sederhana dari Tarif? Tarif adalah pajak yang dikenakan pada barang impor untuk melindungi industri domestik dan menghasilkan pendapatan bagi pemerintah.

Apa Saja Jenis-Jenis Tarif? Jenis-jenis tarif yang umum termasuk tarif ad valorem, yang merupakan persentase dari nilai barang, dan tarif spesifik, yang merupakan tarif tetap per unit barang.

Tarif Apa yang Dikenakan Pemerintah Indonesia? Rata-rata tarif Most-Favored-Nation (MFN) yang diterapkan oleh Indonesia adalah 8,1 persen pada tahun 2021 (data terbaru yang tersedia). Rata-rata tarif MFN untuk produk pertanian adalah 8,7 persen, sedangkan untuk produk nonpertanian adalah 8,0 persen pada tahun yang sama. Indonesia telah mengikat 96,1 persen dari lini tarifnya di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), dengan rata-rata tarif terikat WTO sebesar 37,3 persen.

Selama dekade terakhir, Indonesia telah meningkatkan tarif untuk berbagai barang yang bersaing dengan produk lokal, termasuk produk elektronik, mesin penggilingan, bahan kimia, kosmetik, obat-obatan, anggur dan minuman beralkohol, kawat besi dan paku kawat, serta berbagai produk pertanian. Sebagian besar tarif Indonesia untuk barang-barang nonpertanian terikat pada 35,5 persen, meskipun tarif untuk mobil, besi, baja, dan beberapa produk kimia melebihi 35,5 persen atau belum terikat. Di sektor pertanian, tarif pada lebih dari 1.300 produk memiliki ikatan pada atau di atas 35,5 persen.

Pada tahun 2020, Indonesia menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 199/2019 yang menurunkan ambang batas harga pembebasan bea masuk untuk barang konsumsi impor (dikenal sebagai “barang konsinyasi”) dari $75 menjadi $3. Jenis buku, tas, pakaian, dan alas kaki tertentu dikecualikan dari peraturan tersebut.

Memahami tarif sangat penting untuk memahami implikasinya yang lebih luas terhadap perdagangan global, industri lokal, dan keuangan pribadi. Dengan tetap terinformasi, konsumen dan bisnis dapat lebih baik menavigasi lanskap ekonomi yang dibentuk oleh kebijakan perdagangan ini.

SHARE THIS POST



More You Need to Know

Peluang Investasi SUN Pakai Pasar Sekunder

Peluang investasi SUN pakai pasar sekunder ini akan menjadi fitur memungkinkan bagi investor individu. Dengan tujuan tersebut, sebuah terobosan dilakukan oleh Bank Permata dengan meluncurkan layanan bernama e-Bond. Fitur digital ini merupakan layanan jual beli obligasi atau surat utang memakai fasilitas internet. Bianto Surodjo, Direktur Retail Banking dari Bank Permata menyampaikan jika peluncuran fasilitas e-Bond […]

Read More
Cara Membaca Tagihan Kartu Kredit BCA, Mandiri, BNI dan Bank Lainnya
Cara Membaca Tagihan Kartu Kredit BCA, Mandiri, BNI dan Bank Lainnya

Menggunakan kartu kredit memang memudahkan transaksi sehari-hari, namun penting untuk memahami dengan baik cara membaca tagihan kartu kredit agar terhindar dari masalah keuangan. Tagihan kartu kredit dari BCA, Mandiri, BNI, dan bank lainnya biasanya memiliki format yang mirip, tetapi penting untuk memahami detail setiap elemen di dalamnya. Berikut adalah panduan membaca tagihan kartu kredit serta […]

Read More
Perubahan Perpres Pengadaan Barang dan Jasa, Apa Yang Berubah?

Bagi Anda yang sering terlibat dalam proses pengadaan barang dan jasa pemerintah tentu wajar jika bertanya-tanya dengan Peraturan Presiden (Perpres) terbaru dari pengadaan barang dan jasa yaitu Perpres Nomor 16 Tahun 2018. Sebelum lahirnya Perpres terbaru ini, perpres lama pun sebenarnya telah mengalami beberapa kali perubahan. Jika dicermati, setidaknya ada 10 poin krusial dalam perubahan […]

Read More