Perijinan
Sebagai bentuk jasa layanan transportasi publik tentu Anda akan membutuhkan ijin operasional. Pahamilah dulu mekanisme perijinan yang berlaku untuk usaha taksi. Secara umum ijin usaha taksi diberikan untuk beberapa perusahaan dengan berbagai syaratnya bahkan ada sistem antri pendaftaran.
Baca: Cara Menghitung Keuntungan dan Balik Modal
Asuransi
Mempertimbangkan mobil Anda akan aktif di jalan raya, ada baiknya menerapkan sistem asuransi yang baik. Kalkulasi bisa dilakukan dengan membayar 20% premi tahunan sebagai down payment , kemudian ditambah sekitar Rp 500ribu per bulannya.
Jika karyawan mulai bertambah, dapat dipertimbangkan untuk asuransi supir juga. Mungkin ini akan menambah biaya usaha namun baik untuk jangka panjang. Kepuasan kerja karyawan akan meningkat dan produktivitas otomatis bertambah.
Baca: Memilih Asuransi Kendaraan Terbaik di Indonesia
Bahan Bakar dan Biaya Tidak Terduga Lainnya
Secara teknis Anda tidak akan menghabiskan bahan bakar sebelum mendapatkan konsumen. Namun demikian, bahan bakar merupakan salah satu biaya prioritas dalam memulai usaha taksi.
Evaluasi kapasitas bahan bakar mobil Anda dan cakupan wilayah layanan taksi untuk memprediksi seberapa jauh jarak tempuh dengan kondisi bensin full.
Baca: 1 Bar Bensin Berapa Liter?
Alokasikan dana bensin untuk satu atau dua bulan pertama usaha sesuai harga bensin terkini. Biaya lainnya adalah biaya perawatan kendaraan. Pertimbangkan jasa mekanik rekanan melalui kontrak karena hal ini bisa mengurangi biaya perawatan.
Mobil untuk taksi akan lebih tahan lama jika diparkir dalam garasi atau setidaknya dalam kondisi tertutup. Pertimbangkanlah hal ini untuk meringankan biaya operasional usaha taksi Anda.