Korea Selatan melarang Bitcoin untuk dipraktikan dalam initial coin offering (ICO) atau dikenal sebagai penawaran perdana bitcoin. Keputusan melarang ini dilakukan karena praktik itu dianggap sebagai bentuk investasi spekulatif yang membawa dampak buruk. Kekhawatiran otoritas Korea Selatan akan hal ini sangat tinggi.
ICO adalah kegiatan untuk menghimpun dana yang dilakukan oleh usaha startup. Bedanya bentuk bitcoin merupakan asset digital. Investor yang tertarik tidak mendapatkan saham melalui ICO ini. Saham itu digantikan dalam bentuk sebuah token digital yang terhubung dengan layanan khusus kepunyaan startup pelaku ICO.
Baca: Coincheck Penukaran Bitcoin Berlisensi Pertama di Jepang
Resiko terhadap hal ini dinilai terlalu besar. Itu sebabnya banyak startup meluncurkan ICO dan berupaya menarik investor dari kalangan awam untuk turut serta. Tidak mustahil juga akan terjadi praktik penipuan menggunakan modus ICO ini.
Itu sebabnya otoritas Korea Selatan mengambil keputusan untuk melarang praktik bitcoin dalam dunia usaha. Mereka menilai jika kehadiran bitcoin telah mengarahkan masyarakat untuk mengalihkan uang kepada sebuah arah yang tidak produktif dan spekulatif. Selain itu bahwa perdagangan mata uang bitcoin harus diawasi dengan sangat ketat dan perlu dikendalikan.
Keputusan pemerintah Korea Selatan ini diyakini para penggiat Bitcoin akan membuat harga bitcoin turun karena masuk dalam kategori sentiment negatif. Pemerintah China telah melakukan keputusan serupa lebih dulu sebelum Korea Selatan. Alasan pemerintah China melarang bitcoin pun mirip dengan alasan pemerintah Korea Selatan. China mengkhawatirkan jika peluang Bitcoin diperbolehkan dalam mekanisme ICO akan merusak sistem keuangan negara yang sudah tertata rapih.
Menyikapi Korea Selatan Melarang Bitcoin
Lantas bagaimana dengan Indonesia? Menyikapi Korea Selatan melarang Bitcoin tentu perlu kebijaksanaan dari pengguna di Indonesia.
Memang belum ada larangan resmi di Indonesia bahwa bitcoin itu dilarang. Di sisi lain, peluang bisnis muncul dari perdagangan bitcoin ini sendiri. Bitcoin merupakan asset digital yang fluktuasinya tinggi. Ini berarti untuk perdagangan asset jangka pendek, keuntungan (spekulatif) akan sangat mungkin didapatkan pelaku pasar. Namun demikian, perlu diingat jika perdagangan aset digital ini beresiko tinggi. Artinya resiko kehilangan asset dalam jumlah besar dalam sekejap itu mungkin saja terjadi.
Nah, jika kamu ingin melakukan perdagangan asset bitcoin, perlu kesadaran dan kebijaksanaan dalam melakukannya. Selain itu, kamu juga perlu pengetahuan yang cukup dalam bidang perdagangan forex. Kenapa? Karena hal itu bisa memberikan masukan berharga dalam mengambil keputusan perdagangan bitcoin juga. Punya pendapat lain? Silahkan berbagi di kolom komentar.