Aksi beli besar besaran di banyak negara oleh konglomerat China tidak lagi dilakukan. Pesat sudah usai untuk perusahaan China yang suka beli asset besar besaran. Tiga konglomerat besar China, HNA, asuransi Anbang dan Dalian Wanda telah membelanjakan milyaran dolar dalam kesepakatan mereka di seluruh dunia. Sekarang pemerintah China khawatir bahwa mereka menciptakan resiko karena pembelanjaan yang terlalu besar dan mendapat tekanan untuk segera menjual asetnya.
Aksi kontrol terbaru dilakukan pada Jumat lalu ketika regulator China membekukan kendali Anbang dan mencopot pimpinannya. Analis mengatakan bahwa regulator sepertinya ingin mengurangi asset Anbang di luar negeri seperti misalnya pembelian hotel Waldorf Astoria di New York. Tiga konglomerat, HNA, Anbang dan Wanda telah menghabiskan $50 milyar tahun 2016 menimbun asset di beberapa negara menurut laporan lembaga riset Dealogic.
Tahun 2017, pembelanjaan mereka menurun hamper 75%. Penurunan itu digemakan dengan penurunan akuisisi luar negeri oleh perusahaan China secara umum.
Pemerintah China menjepit perusahaan yang meminjam dana besar-besaran untuk pembelian asset di luar negeri. Hal itu dikarenakan pemerintah China khawatir akan terjadinya banjir uang ke luar dan resiko perusahaan China melakukan investasi beresiko tinggi atau investasi tidak rasional.
Inilah bagaimana pembeli menjadi penjual: