Kekurangan manajemen risiko perlu mendapat perhatian dengan porsi cukup agar pendekatannya dapat diterapkan dengan efektif dan efisien. dalam pembahasan konsep manajemen risiko, telah diulas sedikit keuntungan dari manajemen risiko. Agar Anda memiliki pemahaman maksimal, perlu juga memahami kekurangan manajemen risiko ini.
Beberapa teknik analisa risiko seperti membuat model atau simulasi, membutuhkan pengumpulan data berukuran besar. Pengumpulan data seperti itu bisa jadi sangat mahal dan belum tentu terjamin kualitasnya.
Lebih lanjut lagi, penggunaan data dalam proses pengambilan keputusan mungkin memiliki hasil kurang maksimal jika indikator sederhana digunakan untuk menngambarkan kenyataan kompleks dari sebuah situasi.
Sama halnya dengan mengadopsi keputusan melalui keseluruhan proyek yang ditujukan untuk aspek kecil dapat hasilkan sesuatu yang tidak terduga.
Kekurangan manajemen risiko lainnya adalah kurangnya keahlian analisa dan kurangnya waktu. Software komputer telah dikembangkan untuk mensimulasikan kejadian yang mungkin berdampak negatif pada organisasi. Cara ini memang efektif secara biaya, namun program rumit itu membutuhkan personil terlatih dengan keahlian dan pemahaman menyeluruh agar dapat mengerti secara akurat hasil yang didapatkan.
Menganalisa data historis untuk mengidentifikasi risiko membutuhkan personil yang sudah terlatih dengan baik. Personil itu belum tentu terlibat dalam proyek yang dinilai. Sekalipun terlibat, seringkali tidak cukup waktu mengumpulkan semua temuan, yang karenanya akan menimbulkan konflik.
Beberapa kekurangan manajemen risiko lainnya termasuk:
Salah duga akan stabilitas. Penetapan value at risk misalkan, fokus pada masa lalu ketimbang masa depan. Karenanya semakin lama beragam hal berjalan lancar, semakin baik situasinya terlihat. Sayangnya pendekatan ini lebih cenderung hasilkan kemunduran.
Baca: Ingin Usaha Tapi Takut Rugi? Harus Bagaimana
Ilusi Kontrol. Model risiko dapat memberikan organisasi keyakinan salah untuk dapat dikuantifikasikan dan diatur setiap potensi risikonya. Kondisi ini mungkin sebabkan organisasi mengabaikan kemungkinkan risiko tidak terduga. Selain itu, tidak tersedia data historis untuk produk baru yang sebabkan tidak adanya pengalaman untuk basis model risikonya.
Baca: 6 Langkah Membuat Marketing Plan Produk Baru
Kegagalan melihat secara makro. Sulit untuk melihat dan memahami gambaran menyeluruh dari penumpukan risiko.
Manajemen risiko belum matang. Kekurangan manajemen risiko ini merupakan kndisi yang menunjukkan suatu kebijakan manajemen risiko organisasi itu belum sempurna dan kurang lengkap data historisnya untuk membuat evaluasi yang akurat.