Kegunaan bitcoin sangat kentara di sektor keuangan. Hal ini akan lebih mudah dipahami jika membandingkan kondisi perbankan tahun 2008 dengan masa kedatangan bitcoin. Ketika sistem perbankan runtuh di tahun 2008, sebuah percikan masa alternatif masa depan yang penuh intrik mulai terlihat. Pada 31 Oktober, seorang kriptografer anonym (tidak diketahui namanya) yang mengenalkan diri pada dunia sebagai Satoshi Nakamoto meluncurkan sebuah benda keuangan baru yang dijelaskan dirinya sebagai sistem uang tunai elektronik baru yang sangat transparan tanpa pihak ketiga. Nama yang diberikan Satoshi pada mata uang baru itu adalah bitcoin.
Sejak saat itu, dunia terbagi dalam 3 kelompok. Pertama mereka yang berpikir bitcoin itu penipuan. Kedua mereka yang berpikir bitcoin sebagai salah satu perkembangan teknologi paling menarik dalam satu dekade terakhir, dan (kebanyakan orang) yang tidak tahu menahu apa itu ide tentang bitcoin.
Baca: Harga Bitcoin Anjlok?
Terlepas dari di kelompok mana kita tidaklah penting karena ulasan ini akan mengungkap kegunaannya. Namun demikian, memahami bagaimana kelompok-kelompok pemahaman bitcoin terbentuk itu akan semakin memperkaya pengetahuan Anda akan bitcoin.
Untuk mereka yang meyakini bitcoin itu penipuan, misalnya, melihat tidak adanya pihak berwenang yang mengendalikan/mengatur penggunaan bitcoin, fluktuasi liar akan nilai bitcoin (bernilai sekitar 10 juta pada November 2013, sempat menyentuh Rp200juta tahun 2017 dan kini sekitar Rp100jutaan), kejatuhan salah satu tempat penukaran bitcoin besar dunia, hacking atas dompet digital dimana orang menyimpan bitcoin mereka dan seterusnya.
Meskipun begitu juga dapat terlihat kenapa tidak sedikit juga yang menggunjingkan bitcoin karena “sesuatu” yang membuatnya berfungsi (blockhcain) yang didasarkan pada teknologi kriptografi yang seolah menjelaskan berbagai hal mengenai bitcoin. Untuk kelompok pertama, blockhcain layaknya sejenis spesies ilmu hitam dan sesuatu yang sebaiknya dihindari.
Semuanya dapat dimaklumi namun sayangnya, karena teknologi yang mendasari mata uang kripto seperti bitcoin mungkin menjelma menjadi transformasional dan bangkit dalam suatu cara yang kita baru mengapresiasinya.
Kenapa demikian?
Dalam esensinya blockchain memang sebuah cara menggunakan kriptografi untuk mensertifikasi sebuah token itu menjadi milik siapa, atau sangat terkait dengan, sebuah entitas tertentu. Dalam kasus khusus ini tokennya adalah bitcoin dan entitas adalah individu (atau badan hukum). Blockchain merupakan sebuah database yang dinamis (misalkan harus selalu update) akan informasi siapa memiliki apa.
Dalam dunia nyata, ada database sejenis ini, seperti akun bank dan data agrarian, namun data itu dikelola oleh organisasi yang berwenang yang berarti data itu dapat saja dirubah, rusak atau hilang. Dengan begitu Anda sebagai individu harus mempercayai institusi yang mengelolanya (sekalipun bank atau lembaga keuangannya pailit).
Sebuah blokchain sebagai lawannya, merupakan sebuah database umum yang dikelola secara berkelanjutan dan diupdate oleh sebuah software yang dijalankan di ribuan computer di seluruh dunia. Dan sejak setiap pergantian kepemilikan dicatat secara public, kebutuhan akan institusi terpercaya digantikan oleh kebutuhan akan jaringan desentralisasi yang terpercaya.
Awal mulanya, blockchain digunakan untuk memungkinkan transaksi bitcoin dan menjamin bahwa koin tidak dapat dibelanjakan dan dibelanjakan ulang oleh pemilik aslinya. Seiring adanya kesadaran akan mata uang ini di dunia, orang mulai menyadari bahwa ide blockchain dapat diterapkan pada area lain dimana transparansi dan kredibilitas sangatlah lemah.
Kasus paling menarik yang pernah mencuat adalah ketika negara Honduras, salah satu negara ekonomi lemah di Amerika Latin, mengumumkan bahwa negara itu akan menggunakan blockchain untuk membangun mekanisme pendaftaran tanah yang permanen dan aman. Hal itu sangatlah signifikan karena salah satu masalah klasik negara berkembang adalah absennya sistem pendaftaran tanah yang handal dan bebas korupsi.
Salah satu contoh penuh intrik lainnya adalah yang dilakukan oleh Ascribe, sebuah startup yang memungkinkan seorang seniman mendaftarkan pengakuan hukum pada hak cipta karya digital yang mereka ciptakan. Ketika seorang seniman mentransfer hak mereka (misalkan menjual), teknologi blockchain akan mengkonfirmasi bahwa mereka mentransfer juga hak ciptanya (dalam bentuk ijin) kepada pemilik baru.
Sudah Paham Kan Apa Kegunaan Bitcoin?
Nah itulah kegunaan bitcoin. Sekarang ini, cukup sulit untuk mengatakan bagaimana masa depan bitcoin. Aplikasi baru dari ide blockchain menyarankan bahwa dalam kacamata sejarah, kontribusi utama kegunaan bitcoin kepada masyarakat mungkin tidak dalam bentuk revolusi keuangan melainkan kekuatan untuk “jalan masuk” proses ekonomi, hukum dan sosial vital. Baca: Cara Dapatkan Rp500ribu per minggu Berjualan Bitcoin