Jenis kerajinan tangan Indonesia yang cocok untuk pasar eropa tentu saja akan menarik minat produsen kerajinan yang berorientasi ekspor. Pada kesempatan pameran perabotan dunia Salone del Mobile tahun 2017 di Milan sekitar awal April lalu partisipasi kerajinan Indonesia ada di sana. Keikutsertaan itu ditujukan agar produk kreatif Indonesia bisa menembus pasar dunia. Dalam kesempatan partisipasi pertama kali itu, produk Indonesia mengedepankan tema Identities: Handmade Contemporary Indonesian Design Pavilion. Selain Indonesia, ratusan negara lain juga berpartisipasi pada pameran tersebut.
Baca: Bisnis Buah Ajaib
Sebanyak 50 desainer Indonesia dengan total 28 merek produk dipamerkan pada pameran perabotan di Milan itu. Di pagelaran itu, produk kerajinan Indonesia tampil bergaya kontemporer. Menurut pengamatan Aloysius Baskoro, Kurator Tim Indonesia pada pameran, gaya kontemporer merupakan jenis kerajinan tangan Indonesia yang cocok untuk pasar global.
Keunggulan produk Indonesia ada pada aspek kerajinan. Namun demikian, untuk bersaing di pasar global, bergantung pada itu saja belum cukup. Untuk bisa bersaing dan diterima konsumen global, produk Indonesia harus memahami selera dunia yaitu gaya kontemporer.
Yang dapat dilakukan untuk memberi identitas Indonesia adalah mengkombinasikan gaya kontemporer dan identitas nasional sehingga menciptakan identitas desain baru.
Pada saat berlangsungnya pameran, desainer kerajinan Indonesia membuktikan hal itu. Hasil karya desainer Indonesia tidak kalah berkualitas dengan karya desainer asing. Kelemahannya hanyalah kurangnya ekspos atas hasil karya nasional di pagelaran dunia.
Baca: Tips Mendatangkan Pembeli
Potensi ini terlihat saat Badan ekonomi kreatif mengadakan seleksi nasional untuk partisipasi di pameran Milan tersebut. Sebanyak ratusan desainer mendaftar. Meskipun demikian bukan berarti desainer lokal tidak pernah promosi ke luar negeri. Dorongan pemerintah melalui Badan Ekonomi Kreatif tentu akan meringankan dari segi biaya.