Harry Potter, Ini Fakta Yang Anda (Mungkin) Gak Tahu – Page 2

Harry potter mungkin menjadi kisah fiktif yang menjadi daya tarik tersendiri untuk banyak orang. Kondisi itu membuat jutaan fans Harry Potter di seluruh dunia tetap setia dengan cerita dan sosoknya. Terlepas dari semua novel dan seri film Harry Potter yang sudah rilis, tahukah Anda bahwa ada fakta unik dari kisah Harry Potter yang tidak banyak orang tahu? Yuk simak Harry Potter dan Rowling Punya Hari Lahir Sama JK Rowling dan Harry Potter berulang tahun di hari yang sama, 31 Juli. Dan itu bukan satu-satunya pengaruh yang dimiliki Rowling pada karakternya: Dia mengatakan bahwa Hermione agak mirip dengannya ketika dia masih muda, dan hewan favoritnya adalah berang-berang. Berang-berang tentu saja, pelindung Hermione. Ditambah lagi, Dumbledore dan Rowling menyukai lemon serbat yang karenanya Rowling mengatakan bahwa penyihir itu "memiliki selera yang bagus". Nama Unik Hogwarts Houses Ditemukan dari Kantong Muntah Pesawat Pada tahun 2000, Scholastic memberi kesempatan kepada anak-anak sekolah di seluruh Amerika Serikat untuk mengajukan pertanyaan kepada Rowling tentang Harry Potter. Ketika seorang siswa bertanya kepadanya, "Apa yang membuat Anda memikirkan nama orang dan asrama di Hogwarts?" Rowling menjawab, “Saya menemukan nama-nama Hogwarts houses di bagian belakang kantong muntah pesawat! Ini benar. Rowling suka menciptakan nama, dan ia juga mengumpulkan nama yang tidak biasa, sehingga dia dapat melihat-lihat buku catatannya dan memilih salah satu yang sesuai dengan karakter baru. Dementor Merupakan Kisah Dibalik Depresi Rowling Setelah Kematian Sang Bunda Tercinta Ibunda Rowling menderita multiple sclerosis, meninggal pada tahun 1990, setelah itu Rowling mengalami masa depresi. Dia menggunakan pengalaman itu untuk menandai dementor Harry Potter, makhluk menyeramkan yang memakan emosi manusia. "Sangat sulit untuk menggambarkan situasi depresi kepada seseorang yang tidak pernah berada di sana, karena itu bukan kesedihan, ungkap Rowling. "Saya tahu kesedihan. Kesedihan adalah menangis dan merasakan. Dementor lebih dari sedih, yaitu perasaan yang dingin dan kosong. Itulah Dementor. Quidditch Tercipta Setelah Rowling Bertemu Pacarnya "Jika Anda ingin membuat permainan seperti Quidditch, yang harus Anda lakukan adalah bertengkar dengan pacar," ungkap Rowling pada tahun 2003. "Anda keluar dari rumah, duduk di cafe, dan Anda menciptakan Quidditch. Dan Rowling pun tidak benar-benar tahu apa hubungan antara barisan dan Quidditch kecuali bahwa Quidditch adalah permainan yang cukup kejam dan mungkin di dalam jiwanya yang paling dalam dan paling gelap, ia sangat ingin melihat pacarnya terkena bludger.” Nama Tanaman Sihir Terinspirasi dari Buku Sungguhan Rowling biasa mengumpulkan nama-nama tanaman yang kedengarannya ajaib. Hingga ia menemukan Complete Herbs Culpeper, dan itu adalah jawaban dari setiap doanya: rami gulma, toadflax, fleawort, Gout-wort, grommel, knotgrass, Mugwort. Buku itu benar-benar ada, dan ditulis pada abad ke-17 oleh ahli botani dan dukun Inggris bernama Nicholas Culpeper. Judul yang Diajukan untuk Versi Amerika Philisopher Stone adalah Harry Potter and The School of Magic. Rowling menolak usulan itu karena mendengar pendapat penerbit Amerika Arthur Levine yang merasa usulan itu ada yang kurang tepat dan mengusulkan the Sorcerer’s Stone. Karakter Arthur Weasly Seharusnya Meninggal Dalam pertempuran epik antara kebaikan vs kejahatan, tidak semua orang bisa bertahan hidup. Menurut Rowling situasi itu akan menghasilkan "buku yang sangat lembut dan nyaman,". Dia berpikir untuk membunuh Arthur Weasley setelah dia diserang oleh Nagini di Order of the Phoenix, tetapi memilih untuk menyelamatkannya, sebagian karena "ada sangat sedikit sosok ayah yang baik di dalam buku. Faktanya, Anda bisa membuat kasus yang sangat bagus untuk Arthur Weasley menjadi satu-satunya sosok ayah yang baik di seluruh seri. ” (Dia juga "serius mempertimbangkan" untuk membunuh Ron, lalu memikirkannya dengan lebih baik.) Sebaliknya, Lupin — karakter yang tidak berniat dia bunuh ketika dia memulai buku — dan Tonks meninggal selama Pertempuran terakhir Hogwarts. Rowling ingin ada gema dari apa yang terjadi pada Harry hanya untuk menunjukkan kejahatan mutlak dari apa yang dilakukan Voldemort. Ia pikir salah satu hal yang paling menghancurkan tentang perang adalah anak-anak yang tertinggal. Seperti yang terjadi dalam perang pertama ketika Harry tertinggal, Rowling ingin pembaca melihat seorang anak lain tertinggal. Dan itu membuatnya sangat pedih karena itu adalah putra (Lupin dan Tonks) yang baru lahir. Haley Joel Osment Hampir Memerankan Tokoh Harry Potter Ketika Steven Spielberg dikabarkan untuk mengarahkan adaptasi film, dia ingin bintang Sixth Sense Haley Joel Osment berperan sebagai Harry. Tapi sutradara akhirnya meninggalkan perselisihan kreatif dengan Rowling, dan sutradara baru Chris Columbus harus menemukan bintangnya. Sekitar 300 anak diuji untuk Harry Potter selama tujuh bulan; Jonathan Lipnicki (Jerry McGuire) bahkan mengungkapkan ketertarikannya. "Ada saat-saat ketika kami merasa kami tidak akan pernah menemukan individu yang mewujudkan semangat kompleks dan kedalaman Harry," ungkap sang sutradara baru. Kemudian, suatu malam, Heyman pergi ke teater bersama penulis skenario Steve Kloves (yang akhirnya menulis semua kecuali satu skrip Potter). “Di sana duduk di belakangku adalah anak laki-laki dengan mata biru besar ini. Itulah Dan Radcliffe, ” ungkapnya pada tahun 2009.“ Saya ingat kesan pertama saya: Dia penasaran, lucu, dan sangat energik. Ada juga kemurahan hati yang nyata, dan rasa manis. Tapi di saat yang sama dia sangat rakus dan haus akan pengetahuan apapun. " Dia membujuk orang tua Radcliffe untuk mengizinkan putra mereka mengikuti audisi, dan sisanya adalah sejarah. Audisi Rupert Grint Tidak Lazim Audisi pertama Emma Watson yang berusia sembilan tahun untuk peran Hermione berlangsung di gym sekolahnya; dia mengikuti audisi sebanyak delapan kali. Grint, yang saat itu berusia 10 tahun, mengirimkan audisi video, dan menempuh arah yang agak tidak biasa. Ia menempuh jalur audisi dengan mengirimkan foto diri dan beberapa informasi ke agensi. Ia merekam video akting, pertama-tama, berpura-pura menjadi guru drama-nya yang sayangnya adalah seorang perempuan dan kemudian dia melakukan rap tentang bagaimana dirinya ingin menjadi Ron dan kemudian ia membuat naskah sendiri dan mengirimkannya. Dia memiliki beberapa persaingan, termasuk Tom Felton yang juga mengikuti audisi untuk Ron dan Harry sebelum akhirnya berperan sebagai Draco Malfoy. Ada Alasan Bagus Warna Mata Harry Potter Bukanlah Hijau Di buku, mata Harry digambarkan sebagai "hijau terang" —tapi Radcliffe berwarna biru. Ketika Sorcerer’s Stone masih dalam praproduksi, Heyman menelepon Rowling dan memberi tahu opsi mereka: Mereka akan mencoba kontak hijau; mereka juga dapat coba membuat mata Radcliffe menjadi hijau setelah produksi. Seberapa penting, dia bertanya-tanya, untuk membuat mata Harry menjadi hijau? Rowling mengatakan bahwa satu-satunya hal yang sangat penting adalah mata Harry terlihat seperti mata ibunya, jadi siapa pun yang memerankan Lily Potter harus memiliki kemiripan dengan Radcliffe. Ini melegakan bagi Radcliffe, yang bereaksi sangat buruk terhadap kontak. (Dia juga alergi terhadap kacamata, yang membuatnya berjerawat.) Sapu Terbang Yang Dipakai Dalam Seri Harry Potter Bukan Sapu Biasa Mereka dibuat oleh desainer Pierre Bohanna menggunakan titanium kelas pesawat. Mereka harus duduk di atas sapu kemudian harus dipasang pada dasar kontrol gerak untuk pengambilan gambar layar hijau dan efek khusus, jadi mereka harus sangat tipis dan sangat tahan lama. Kebanyakan dari pemeran anak-anak ini memiliki berat 50 kg. Sekarang mereka semua sudah dewasa, jadi beratnya lebih dari 65 kg, dan tim produksi harus benar-benar memastikan sapu itu dapat menahannya. Peran dari Peeves di Seleksi, di Film-kan kemudian Dipotong Komedian Inggris Rik Mayall berperan sebagai poltergeist prank-happy Hogwarts di Harry Potter and the Sorcerer’s Stone. Dia muncul dan merekam adegan, yang kemudian dipotong ketika sutradara Chris Columbus memutuskan dia tidak menyukai tampilan hantu itu. Mayall menggambarkan pengalaman itu dalam wawancara pada tahun 2011: Saya dikeluarkan dari lokasi syuting karena setiap kali saya mencoba akting, semua pemuda yang berperan sebagai anak-anak sekolah terus terkikik, jadi tim produksi mengusir saya. Nah, mereka meminta saya untuk melakukannya dengan punggung menghadap mereka dan mereka masih tertawa. Jadi mereka meminta saya untuk melakukannya di ruang terpisah dan meneriakkan dialog saya, tetapi mereka masih tertawa sehingga mereka mengatakan mereka akan melakukan dialog saya dengan orang lain. Saya melakukan sedikit syuting, lalu saya pulang dan mendapatkan uang, itu yang terpenting. Kemudian sebulan kemudian, mereka berkata: ‘Rik, kami minta maaf tentang ini, tetapi Anda tidak ada dalam film. Kami telah mengeluarkan Anda dari film. '... Tapi saya tetap menerima uang. Jadi itu adalah film paling menarik yang pernah saya tonton, karena saya mendapat bayaran lumayan dan saya tidak ada di dalamnya. Fantastis. Namun, dia tidak memberi tahu anak-anaknya bahwa aktingnya telah dipotong, dan ketika mereka pergi menonton filmnya, "mereka kembali dan berkata: 'Riasan yang sangat bagus. Kamu sama sekali tidak terlihat seperti dirimu sendiri, '"ungkap Mayall. Mereka mengira Mayall memainkan Hagrid, peran Robbie Coltrane. Aktris Pemeran Moaning Myrtle Lebih Tua dari Usia Murid Shirley Henderson berusia 36 tahun ketika dia berperan sebagai hantu yang menghantui kamar mandi seorang siswa berusia 14 tahun yang terbunuh oleh tatapan seorang basilisk di Chamber of Secrets. Bermain hantu lebih sulit daripada bermain sebagai orang sungguhan ungkapnya. Itu karena semua hal teknis yang terlibat. Ia harus diikat ke tali kekang ini sehingga terlihat seperti dirinya sedang terbang sehingga ia bisa didorong melalui udara dan dipelintir serta dibalik berulang kali. Secara fisik akan sangat melelahkan bagi tubuh Anda. Ini juga membutuhkan banyak konsentrasi, karena ada semua jenis orang yang meneriakkan hal-hal seperti 'Putar, lakukan ini, lihat ini' sehingga mereka dapat melakukan semua tugas mereka dengan efek komputer saat ia mencoba memerankannya. Terlepas dari hal teknis semuanya sangat menyenangkan, ungkapnya. Sutradara Prisoner of Azkaban, Alfonso Cuaron Meminta Trio Peran Utama Menulis Esay tentang Karakter Mereka Alfonso Cuarón ingin Watson, Radcliffe, dan Grint menulis esai tentang karakter mereka dari sudut pandang orang pertama. Menurut Heyman, "mereka semua menanggapi dengan karakter yang sangat banyak ... Radcliffe menulis 1 halaman, Emma menulis 10 halaman dan Rupert tidak menulis apapun. Grint tidak melakukan tugas easy dari sutradara, karena ia berpikir karakter Ron akan melakukan hal yang sama. Mungkin itu hanya alasan saja karena pada saat itu, dia mengaku sebenarnya cukup sibuk dengan tugas sekolah yang terkait dengan ujian, dan ia tidak punya waktu melakukan tugas dari sutradara. Tapi pada akhirnya, ia merasa sudah melakukan hal yang tepat karena itulah yang akan dilakukan Ron.

SHARE THIS POST

You Will Like This Too

Film Hollywood Bagus Keluaran November 2019

SPONSOR

Sebutkan Sesuatu Yang Berkaitan dengan Superman

Cara Menggambar Pikachu yang Mudah

SPONSOR