Categories
Saham

Dampak Harga Minyak Dunia Turun

Dampak harga minyak dunia turun menjadi pertanda waspada khususnya bagi para pebisnis saham. Hal ini wajar karena harga minyak yang terkikis akan memberi pengaruh pada emiten saham.

Periode Rabu, 21 Juni 2017, harga minyak dunia per kontrak pengiriman Agustus pada New York Mercantile Exhange tertutup pada US$ 42,53 per barelnya. Nilai itu merupakan tingkat penutupan paling rendah sepanjang 2017.

Melihat 30 hari kebelakang, harga minyak telah turun pada kisaran 11,79%. Turunnya harga minyak diyakini karena para pelaku pasar tidak yakin dengan kemampuan OPEC untuk mengurangi pasokan minyak dunia. Bahkan, pelaku pasar meyakini harga minyak dunia akan mencapai US$ 40 per barelnya.

Dampak Harga Minyak Dunia Turun Kepada Emiten

Turunnya harga minyak dunia otomatis menekan kinerja emiten sektor jasa dan produsen minyak. Beberapa emiten seperti PT Medco Internasional Tbk (MEDC) dan PT Benakat Integra Tbk (BIPI) merupakan contoh emiten yang bisa merasakan langsung efek negatif harga minyak dunia turun.

Tidak hanya itu, emiten dari sektor pertambangan batu bara dan mineral juga akan merasakan dampaknya. Ini karena penurunan harga minyak akan menurunkan harga komoditas tambang lainnya.

Emiten penambang seperti PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Bukit Asam Tbk (PTBA) serta PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) bisa tergerus.

Tidak berhenti di sektor tambang. Sektor transportasi juga akan merasakan dampaknya. Untuk kapal pengangkut minyak bisa berpotensi mengalami penurunan nilai kontrak. Penurunan nilai kontrak bisa berarti kerugian untuk emiten sektor transportasi minyak. Beberapa emiten sektor ini seperti PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk (APOL), PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA), dan PT Soechi Lines Tbk (SOCI).

Mengurangi Beban Emiten

Di sisi lain, ada emiten-emiten yang menikmati keuntungan dari dampak harga minyak dunia turun. Ada beberapa emiten justru menikmati keuntungan dari tergelincirnya harga minyak dunia. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) misalnya, emiten ini memakai produk turunan inyak untuk bahan baku produksi. Hasilnya, biaya produksi menjadi turun.

Sektor produksi barang konsumsi juga akan menikmati keuntungan karena biaya produksi berkurang. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) bisa menjadi investasi penghasil untung semasa harga minyak dunia anjlok. Emiten rokok juga demikian. Investor saham bisa memanfaatkan momentum harga minyak dunia turun dengan membeli saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Gudang  Garam Tbk (GGRM).

Baca juga: Membaca Kenaikan Harga Batu Bara

Saham Defensif Alternatif Dampak Harga Minyak Dunia Turun

Ada beberapa saham emiten yang bertahan atas dampak harga minyak dunia turun ini. Emiten ini adalah perbankan. Indeks dari saham perbankan secara meyakinkan terus menguat sampai 16,98% sejak awal tahun 2017. Hal ini dikarenakan angka kredit macet menurun dan pertumbuhan kredit sangat positif.

Untuk para investor saham, sektor perbankan bisa menjadi alternatif mengamankan keuntungan investasi ditengah lesunya minyak dunia. Saham-saham defensif perbankan ini antara lain PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Tbk).


SHARE THIS POST


You Will Like This Too

Saham Tembakau Menjanjikan

Saham tembakau menjanjikan ini penting dipahami mereka yang suka investasi saham. Memasuki periode semester II 2017, kompetisi kenaikan harga rokok mulai berangsur reda, sejalan dengan datangnya produk baru dengan harga yang bersaing. Jika demikian, kinerja saham emiten tembakau diprediksi masih netral. Pandangan PT Bahana Sekuritas, ada beberapa hal yang membawa keuntungan industri tembakau di tahun mendatang. Namun masih ada […]

SPONSOR
Kenapa Investor Buru Saham Bank?

Kenapa investor buru saham bank? Mungkin pertanyaan ini menghinggapi pemikiran Anda untuk kemudian dipertimbangkan langkah antisipasinya. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis pada saat penutupan perdagangan, Senin 5 Juni 2017. Sektor perbankan berhasil menjadi terdepan dengan meraih penguatan senilai 0,62%. Kondisi ini sejalan dengan kinerja sepuluh bank besar di Indonesia yang sukses menghasilkan laba […]

Analisa Saham Menguntungkan Bulan Ramadhan

Banyak mengakui jika bulan ramadhan merupakan bulan penuh berkah. Seolah mengkonfirmasi hal tersebut, berikut inilah analisa saham menguntungkan bulan ramadhan. Bulan khusus bagi umat Islam ini memiliki daya tarik berkaitan dengan aspek konsumsi masyarakatnya. Beberapa sektor konsumsi makanan, minuman termasuk makanan olahan dan ritel merupakan sektor pemberi profit pemegang saham. Binaarta Parama Sekuritas menyampaikan pandangan […]

SPONSOR

contact us