Categories
Kucing Lainnya

Cinta Kucing Banyak Manfaatnya? Ini Penyebab Ilmiahnya ….

Tahukah Anda jika tanggal 8 Agustus itu hari kucing internasional? Kucing biasanya terbangun pukul 4 pagi dan mengeong pada frekuensi yang mengganggu, kemudian kenapa orang suka memilih makhluk berbulu ini masuk ke dalam rumah, menghabiskan uang sampai jutaan setiap tahun untuk binatang yang tampak tidak pernah bersyukur setiap saat?

Namun, ilmuwan tetap meneliti binatang ini dan menemukan bahwa meskipun sahabat manusia ini tidak bersahabat untuk furniture, mereka memiliki kontribusi positif pada kesehatan fisik dan mental.

Kewarasan

Merujuk sebuah studi di Australia, pemilik kucing memiliki kesehatan psikologis lebih baik dibandingkan mereka yang tidak memiliki peliharaan. Dalam kuesioner, mereka mengakui dirinya lebih merasakan kebahagiaan, lebih percaya diri, tidak gugup,tidak banyak masalah sulit tidur, masalah fokus, dan hidup terasa lebih baik.

Memelihara kucing dapat membawa kebaikan kepada anak-anak juga. Survei kepada lebih dari 2.200 anak kecil berusia 11 sampai 15 tahun, yang memiliki ikatan kuat dengan kucing kecil peliharaan mereka memiliki kualitas hidup lebih baik. Semakin terikat mereka, semakin mereka merasa fit, energik, dan tidak mudah murung ketika sendirian di sekolah maupun di rumah.

Dengan perilaku unik bermalas-malasan mirip yoga, kucing mampu membuat perasaan buruk manusia menjadi lebih baik. Dalam satu studi, manusia dengan kucing mengalami lebih sedikit emosi negatif dan perasaan minder ketimbang manusia tanpa kucing. Fakta lebih jauhnya, seorang jomblo dengan kucing akan lebih jarang mengalami bad mood ketimbang seseorang yang punya kucing dan punya pacar.

Bahkan kucing di internet akan membuat Anda tertawa. Orang yang melihat video kucing online mengatakan bahwa mereka merasakan berkurangnya emosi negatif dan mendapatkan lebih banyak emosi positif.

Stress

Banyak diakui jika kucing yang bersandar di pangkuan paha Anda merupakan satu bentuk pereda stress alami yang ampuh. Dalam satu studi, peneliti mengunjungi 120 pasangan suami isteri di rumah mereka untuk mengobservasi bagaimana mereka merespon stress, dan melihat apakah kucing berperan memberikan bantuan. Dihubungkan pada detak jantung dan pengawasan tekanan darah, mereka harus melewati serangkaian tugas untuk diteliti.

Tugasnya seperti: terus membagi tiga angka 4 digit yang diberikan, kemudian dalam tangannya menggenggam air es untuk 2 menit. Ada yang melakukannya di dalam ruangan sendirian, ada yang ditemani peliharaannya ada yang bersama pasangan dan peliharaannya.

Sebelum serangkaian tugas pembuat stress mulai, pemilik kucing memiliki detak jantung dan tekanan darah rendah ketimbang mereka yang tidak memiliki peliharaan. Selama tugas, pemilik kucing lebih merasa tertantang ketimbang merasa terancam.

Denyut jantung mereka cukup rendah, bahkan mereka membuat beberapa kesalahan hitungan matematika. Dari kesemua jenis kemungkinan scenario, pemilik kucing cenderung tenang dan membuat kesalahan paling sedikit ketika kucing mereka ada di sekitar pemilikna. Secara umum, pemilik kucing juga cepat pulih secara psikologi.

Bagaimana mungkin kucing memberikan efek tenang? Kucing tidak akan menilai Anda karena kebodohan dalam matematika, atau menjadi stress ketika kita stress. Ini menjelaskan kenapa kucing lebih memberikan dampak menenangkan.

Karin Stammbach dan Dennir Turner dari Universitas Zurich menjelaskan jika kucing bukanlah sekedar binatang kecil yang bergantung pada manusia. Kita juga menerima kenyamanan dari kucing, ada sebuah skala ilmiah yang mengukur berapa banyak dukungan emosional yang Anda dapatkan dari kucing, didasarkan pada bagaimana cara Anda mencari mereka dalam beragam situasi stress.

Kucing menawarkan kehadiran yang stabil, tanpa beban, yang dapat membuat kekhawatiran Anda dan kegelisahan seperti berlebihan. Anda tidak dapat melihat kucing tidur dan merasa marah.

Hubungan

Kucing merupakan binatang kesayangan dan peduli pada kita (setidaknya manusia meyakini kucing itu peduli). Manusia yang berinvestasi pada hubungan antar spesies akan menerima keuntungan dalam hubungannya antar manusia.

Misalkan peneliti menemukan bahwa pemilik kucing lebih sensitif dalam bersosialisasi, lebih percaya pada orang lain, dan suka pada orang lain lebih dari mereka yang tidak memiliki peliharaan. Sementara itu, bahkan orang yang melihat video kucing merasa lebih mendapat dukungan ketimbang orang yang tidak begitu suka media digital.

Ketika seseorang (manusia ataupun hewan) membuat Anda merasakan kebaikan dan terhubung, kondisi itu akan membangun kemampuan untuk kebaikan kepada makhluk lain. Bahkan studi di Skotlandia menunjukan jika anak-anak yang berkomunikasi dengan sahabatnya lebih terhubung kepada kucing, mungkin karena mereka menghabiskan waktu bermain bersama.

Hewan peliharaan berperan sebagai pemicu hubungan sosial, termasuk kontak sosial antar manusia. Hewan peliharaan mampu menerima, setia dan jujur. Karakter itu merupakan kebutuhan dasar manusia untuk nilai diri dan cinta.

Kesehatan

Akhirnya, terlepas dari apa yang Anda dengar tentang manusia dan kucing (parasit otak), ada fakta menarik lainnya yang positif untuk kesehatan.

Dalam suatu studi peneliti mengikuti 4.435 orang selama 13 tahun. Mereka yang punya kucing di masa lalu kecil peluangnya meninggal karena serangan jantung ketimbang mereka yang tidak pernah memiliki kucing.

Dalam studi lainnya, James Serpell dari Universitas Pennsylvania mengikuti dua lusin orang yang baru saja memiliki kucing. Mereka menyelesaikan survey dalam dua hari sejak membawa kucing ke rumah dan beberapa kali dalam 10 bulan kedepannya.

Dalam tanda satu bulanan, mereka mengalami penurunan keluhan kesehatan seperti sakit punggung, pusing dan demam. Serpell berspekulasi, mungkin sekali jika orang yang membentuk hubungan baik dengan kucing mereka akan menikmati keuntungan. Mereka yang tidak ya tidak mendapat keuntungan.

Dari satu sudut pandang, ini berarti kucing memang benar membawa keuntungan seperti dugaan, meskipun penelitian ini belum suatu kesimpulan.

Faktanya, mayoritas kelompok pencinta peliharaan fokus pada anjing, karena mereka lebih mudah dilatih sebagai pembantu terapi. Kucing memang telah ditinggalkan oleh penelitian dalam hal ini dan masih perlu banyak penelitian lanjutan.


SHARE THIS POST


You Will Like This Too

5 Kunci Sukses Mengatasi Kegagalan

Tidak ada yang suka kegagalan namun satu hal yang tidak pernah disadari banyak orang adalah bahwa gagal merupakan bagian dari sukses. Siapapun yang meraih sukses pasti telah melalui serangkaian kegagalan. Jadi bagaimana Anda bisa sukses mengatasi kegagalan? Baca: Kelebihan Arsitek dan Kekurangannya Anda Wajib Paham 1 Belajar dari Kesalahan dan Kegagalan Bagaimana Anda belajar naik […]

SPONSOR
14 Alasan Ngeblog Menumbuhkan Mental Pengusaha Sukses

Jika kita suka ngeblog berlama-lama menulis postingan, menolong orang lain melalui postingan blog maka postingan ini akan menambahkan semangat untuk ngeblog. Karena ada beberapa potensi positif bagi mereka yang hobi melakukan blog secara sehat. Banyak yang mulai ngeblog karena terinspirasi blogger lain atau ingin melakukan sesuatu yang lain dari biasanya. Tentu kita semua tahu, memerlukan […]

Ini Strategi Nokia Kembali Bangkit Hadapi Persaingan Bisnis

Sebagai produsen infrastruktur telekomunikasi Nokia tidak bisa dipandang sebelah mata. Akhir-akhir ini, Nokia telah mengambil alih Alcatel. Meskipun bisa dibilang tenggelam di pesaingan smartphone, nama Nokia seolah memiliki gaung tersendiri dalam industry telekomunikasi. Kini divisi telepon seluler Nokia siap bangkit menatap industri ini. Apa strategi Nokia kembali bangkit hadapi persaingan bisnis? Bos besar Nokia, Rajeev […]

SPONSOR

contact us