Diversifikasi Portofolio
Salah satu jenis investor ini mungkin menggunakan kombinasi dari strategi di atas. Faktanya, itulah salah satu motif utama diversifikasi. Seorang investor konservatif dapat mencurahkan sebagian kecil dari portofolio untuk pertumbuhan saham. Investor yang lebih agresif harus mengalokasikan persentase untuk saham blue chip yang solid untuk mengimbangi kerugian.
Memutuskan kategori mana Anda termasuk dalam bagian yang mudah. Mencari tahu saham mana yang harus dipilih termasuk dalam bagian yang sulit.
Tetap Buka Mata
Sangat penting untuk mengikuti berita dan opini pasar. Membaca berita keuangan dan mengikuti pelaku industri yang pandangannya menarik bagi Anda adalah bentuk penelitian pasif. Artikel berita dapat menjadi dasar tesis investasi.
Argumen yang mendasari bisa menjadi pengamatan yang masuk akal. Misalnya, Anda mungkin memperhatikan bahwa negara-negara pasar berkembang menghasilkan kelas menengah baru yang terdiri dari orang-orang yang menginginkan lebih banyak variasi barang konsumsi. Akibatnya, akan terjadi lonjakan permintaan terhadap produk dan komoditas tertentu.
“Kisah” di Balik Pilihan Saham
Mengambil argumen selangkah lebih maju, investor dapat menyimpulkan bahwa dengan peningkatan permintaan akan suatu produk, beberapa produsen produk tersebut akan makmur.
Jenis analisis dasar ini membentuk “cerita” di balik investasi, yang membenarkan pembelian saham.
Pada saat yang sama, penting untuk bersikap kritis terhadap asumsi dan teori Anda sendiri. Anda mungkin menyukai donat dan mobil sport, tetapi itu tidak berarti bahwa orang kaya baru di Asia Tenggara juga tergila-gila akan hal yang sama.
Setelah Anda merasa nyaman dan yakin akan argumen umum setelah melakukan bentuk penelitian kualitatif ini, siaran pers perusahaan dan laporan presentasi investor adalah tempat yang baik untuk analisis lanjutan.