Sebelumnya sudah pernah dibahas bagaimana internet tumbuh dan berkembang di China. Sekarang, kita akan melihat bagaimana internet memiliki pengaruh dalam pola politik di kekuatan Asia lainnya, India.
Tren utama dalam perkembangan pesat internet ditandai dengan pertumbuhan smartphones yang memudahkan akses pengguna di Internet. Di sebagian besar negara Barat, masyarakat mengenal internet secara bertahap, mulai dari koneksi dial-up yang sangat lambat, berlanjut ke broadband, kemudian wifi sampai generasi 4G mobile internet.
Perjalanan internet di India sedikit berbeda. Sampai saat ini, hanya segelintir masyarakat kelas tertentu yang memiliki akses ke internet terutama melalui komputer. Saat ini, hanya 57 juta pengguna broadband di India.
Jika dibandingkan, ada sekitar 900 juta pengguna gadget mobile. Kebanyakan pengguna tersebut membeli smartphone harga ekonomis beserta paket data internet. Kebalikannya terjadi di wilayah Barat di mana jutaan orang keturunan India tidak pernah menggunakan komputer namun sekarang akses ke internet tercipta melalui fitur telepon seluler mereka. Internet merupakan hal yang sangat baru di India.
Tren selanjutnya adalah kebangkitan masyarakat pedesaan di India. Menurut Telecom Regulatory Authority of India (TRAI), sebanyak 40% pengguna gadget mobile berdomisili di pedesaan dan kota kecil lainnya. Pertumbuhan jumlah pengguna di kawasan ini dua kali lipat dibandingkan pertumbuhan pengguna di wilayah kota.
Pengguna di kawasan pedesaan dan kota kecil mayoritas tidak berbahasa Inggris. Namun, hal ini telah menjadi kebanggan tersendiri bagi masyarakay India (untuk berbicara bahasa setempat, bukan bahasa penjajah). Ada daya tawar yang baru bagi masyarakat kawasan ini, sebuah daya tawar yang bisa mempengaruhi sistem pemerintahan di masa mendatang. Daya tawar itu adalah internet.
Kemudian populasi kaum muda India. Lebih dari 100 juta masyarakat pemegang hak pilih merupakan mereka yang baru mencapai usia dewasa (18 tahun) dalam lima tahun terakhir. Separuh warga India berusia dibawah 30 tahun sedangkan usia rata-rata adalah 28 tahun. Untuk pertama kali dalam sejarah India, mayoritas warga India terkoneksi dengan ineternet dan terkait satu dengan lainnya. Mereka kini dapat mengetahui dengan mudah berbagai aspek terkait partai-partai politik. Ini menunjukkan bahwa informasi internet membawa perubahan sosial.
Ada yang berpendapat tren ini akan membuat pemilu India sangat dipengaruhi media sosial. Beberapa politisi telah melihat hal ini, dan berlomba menjiwai berbagai jenis media sosial yang ada seperti Google Hangouts, Facebook dan Twitter. Informasi dari Facebook, bahwa Narendra Modi, calon perdana menteri baru India, merupakan akun facebook kedua dengan jumlah “like” kedua terbanyak (13 juta likes) setelah Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama (40 juta likes)
Informasi dari Twitter menyatakan bahwa terjadi kenaikan 600% dalam tweets politik dari India dalam satu tahun terakhir. Pengamat media sosial India mengatakan bahwa media sosial kemungkinan dapat menyumbang suara sebanyak 4% dalam pemilihan umum mereka.
Begitu Besarkah Pengaruh Internet bagi Dunia Politik India?
Mungkin terlalu dini mengatakan hal ini. Vox.com menyatakan bahwa salah satu partai besar India melakukan auto-tweet atas setiap mention di Twitter. Ini berarti jumlah sesungguhnya dari keterlibatan pengguna media sosial hanya mewakili sebagian kecil dari jumlah pemilih India. Facebook mengatakan pengguna di India mencapai 100 juta dimana jumlah itu kurang dari 1/10 total populasi India.
Baca: Tikceting Pakai Teknologi Blockchain
Ini berarti media sosial belum bisa dikatakan sangat berpengaruh dalam dunia politik India. Mungkin ini disebabkan oleh hanya sebagian kecil pengguna bahasa Inggris di India (bahasa Inggris merupakan bahasa utama Facebook dan Twitter). Beda hal dengan China yang memiliki media sosial sendiri berbahasa lokal, Sina Weibo dengan ratusan juta pengguna, di India belum ada media sosial seperti itu.
Baca: Penipuan Hadiah Terbaru Anda Harus Waspada
Demam akses internet tentu memiliki pengaruh terhadap informasi politik kepada masyarakat luas. Hal ini menandai era baru kampanye politik dimana kampanye ala tradisional seperti yang sudah-sudah, sekalipun mendatangkan masa dalam jumlah besar belum tentu menghasilkan sesuatu sesuai keinginan politisi karena atas pengaruh internet masyarakat sudah melek politik.