Protected: Bagaimana Bisnis Bisa Berkembang di Masa Covid dan Pasca Covid?

Kegagalan merupakan sukses yang tertunda. Hanya mereka yang pantang menyerah yang akan berhasil melewati masa-masa sulit. Pernyataan tersebut tentu sudah tidak asing lagi di telinga Anda. Masa-masa sulit seperti resesi ekonomi, konflik sampai pandemi virus Corona semuanya memberikan cobaan kepada perusahaan atau entitas bisnis skala besar maupun mikro. Cobaan itu tidak hanya untuk perusahaan besar, bisnis skala mikro, kecil, menengah sampai bisnis rumahan pun terkena dampaknya. Kondisi ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja melainkan melanda semua aspek bisnis di belaham bumi manapun. Ketika Anda merasa situasi ini memberikan tamparan besar pada hidup Anda, jangan berkecil hati, ada jutaan pengusaha di dunia merasakan hal yang sama. Saat entitas bisnis di seluruh dunia berpikir keras menemukan cara untuk kembali dari cobaan yang ditimbulkan oleh virus corona (Covid), kisah inspiratif manapun akan bangkit dari kegagalan menuju keberhasilan menyediakan bahan pemikiran untuk kita semua. Setidaknya ada lima kualitas yang sangat penting bagi para pemimpin/pemilik bisnis untuk menemukan cara kembali ke kondisi normal berikutnya yaitu: penyelesaian,ketahanan,pengembalian,imajinasi ulang, danreformasi. Dari kelima cara itu tidak semuanya harus berdiri secara terpisah. Sangat mungkin masing-masing cara saling beririsan memperkuat satu dengan lainnya. Faktor penentunya adalah pilihan bisnis, sektor dan negara tempat Anda melakukan bisnis itu. Ulasan ini akan memberikan penguatan pemahaman Anda akan urgensi menata ulang model bisnis untuk dapat kembali pada “irama bisnis” yang sama atau bahkan pada irama bisnis yang lebih maksimal. Situasi pasca Covid menjadi pertanyaan besar untuk entitas bisnis manapun dan skala apapun. Hanya mereka yang mampu meningkatkan proses bisnis merekalah yang akan sukses menghadapi “tantangan baru” dan “peluang baru” pasca Covid. Untuk mewujudkan hal tersebut setidaknya ada 4 bidang strategis yang perlu diperhatikan yaitu: memulihkan pendapatan,membangun kembali operasional bisnis,memikirkan kembali cara kerja organisasi, danmempercepat penerapan solusi digital. Mari bahas satu per satu …. 1. Pulihkan Pendapatan Bisnis dengan Cepat Kecepatan itu penting khususnya dalam mempersiapkan situasi setelah resesi maupun pandemi Covid. Tidak akan cukup bagi entitas bisnis untuk memulihkan pendapatan secara bertahap saat krisis mereda. Anda sebagai pelaku bisnis perlu memikirkan kembali profil pendapatan secara fundamental, untuk memposisikan diri dalam jangka panjang dan untuk menjadi yang terdepan dalam persaingan. Untuk melakukan ini entitas bisnis harus melakukan CEPAT. Cara berpikir start-up, Ekosistem dan kemampuan beradaptasi, Pedoman pelanggan berorientasi tujuan, Akselerasi digital, Tepat guna menangani cara kerja sumber daya manusia. Cara berpikir start-up. Ini bermakna bahwa Anda harus lebih mengutamakan tindakan ketimbang penelitian, dan pengujian ketimbang analisa. Tetapkan irama bisnis yang cepat yang berguna mendorong akuntabilitas dan ketangkasan bisnis Anda antara lain dengan mekanisme review harian tim bisnis, tinjauan pemilik usaha mingguan selama 30 menit, dan tinjauan 60 menit dari supervisor setidaknya 2 kali dalam sebulan. Ekosistem dan kemampuan beradaptasi. Mempertimbangkan gangguan yang terkait krisis dalam rantai pasokan, kemampuan beradaptasi entitas bisnis menjadi krusial. Itu berarti mengubah ekosistem dan mempertimbangkan kolaborasi nontradisional dengan mitra di atas dan di bawah rantai pasokan. Pedoman pelanggan berorientasi tujuan. Entitas bisnis perlu memahami apa yang akan dihargai oleh pelanggan, pasca-COVID-19, dan mengembangkan kasus penggunaan baru dan pengalaman yang disesuaikan berdasarkan wawasan tersebut. Akselerasi digital, teknologi, dan analitik. Ini sudah menjadi klise: krisis COVID-19 telah mempercepat proses peralihan entitas bisnis ke digital. Meskipun demikian entitas bisnis terbaik melangkah lebih jauh, dengan meningkatkan dan memperluas saluran digital mereka. Mereka berhasil menggunakan analitik tingkat lanjut untuk menggabungkan sumber data baru, seperti layaknya pencitraan satelit, dengan wawasan mereka sendiri untuk membuat keputusan yang lebih baik dan lebih cepat serta memperkuat tautan mereka ke pelanggan. Tepat guna terapkan prosedur kerja SDM. Manusia tetap menjadi inti dari kesuksesan proses bisnis Anda. Entitas bisnis perlu mempertimbangkan model operasional bisnis mengacu pada prosedur kerja terbaik para profesional. Perusahaan besar berskala global sudah terbiasa dengan cara kerja jarak jauh dalam berbagai hal. Usaha kecil dan menengah sering berlindung pada ungkapan “kerja jarak jauh (online) hanya akan berhasil dari jenis usahanya saja”. Situasi pandemi covid jelas membuktikan bahwa entitas bisnis yang dapat beradaptasi dengan cara kerja jarak jauh (sebut saja work from home) akan menjadi satu entitas yang pasti bertahan. Memberikan respon pendapatan yang cepat bukan hanya cara untuk bertahan dari krisis. Cara tersebut merupakan hal normal baru untuk menentukan bagaimana entitas bisnis menentukan opersional usaha mereka. Dengan asumsi para pemilik/pemimpin bisnis berada dalam bentuk CEPAT yang baik, bagaimana mereka memilih apa yang harus dilakukan? Setidaknya akan terdapat tiga langkah. Identifikasi dan prioritaskan peluang pendapatan. Yang penting adalah mengidentifikasi sumber utama pendapatan dan, atas dasar itu, membuat gerakan "sekarang atau tidak sama sekali" yang harus dilakukan sebelum pemulihan sepenuhnya dimulai. Tindakan ini mungkin termasuk beberapa aktivitas seperti: pelaksanaan kampanye pemasaran bertarget untuk memenangkan kembali pelanggan setia;mengembangkan pengalaman pelanggan yang berfokus pada peningkatan kesehatan dan keselamatan;menyesuaikan harga dan promosi berdasarkan data baru;merealokasi pengeluaran ke sumber pertumbuhan yang sudah terbukti;melatih kembali tenaga penjualan untuk mendukung penjualan jarak jauh;membuat ketentuan pembayaran yang fleksibel;mendigitalkan saluran penjualan; danmengotomatiskan proses untuk membebaskan SDM penjualan agar dapat menjual lebih banyak. Setelah diidentifikasi, langkah-langkah ini perlu diprioritaskan secara ketat untuk mencerminkan dampaknya terhadap pendapatan dan kemampuan entitas bisnis untuk mengeksekusi keputusan dengan cepat. Bertindak atas dasar urgensi. Selama krisis terjadi, entitas bisnis telah bekerja lebih cepat dan lebih baik daripada yang mereka impikan beberapa bulan sebelum krisis. Mempertahankan nuansa “percaya diri” itu akan menjadi sumber keunggulan kompetitif yang bertahan lama. Coba Anda bayangkan sebuah perusahaan sewa mobil Tingkok yang pendapatannya turun 95 persen di bulan Februari 2020. Jalan raya yang kosong membuat para pemimpin perusahaan kesal. Namun mereka tidak bereaksi seperti amatir melainkan mereka bereaksi seperti layaknya sebuah start-up. Mereka berinvestasi dalam segmentasi mikro-pelanggan dan mendengarkan lingkungan sosial untuk memandu personalisasi. Pendekatan ini membawa mereka pada pengembangan kasus penggunaan baru. Misalnya, mereka menemukan bahwa banyak perusahaan teknologi meminta karyawan untuk tidak menggunakan transportasi umum. Perusahaan penyewaan mobil menggunakan wawasan ini untuk bereksperimen dan menyempurnakan kampanye pemasaran tertargetnya. Mereka juga menelepon pelanggan baru yang membatalkan pesanan untuk meyakinkan mereka tentang berbagai langkah keselamatan yang telah diambil perusahaan, seperti penjemputan "tanpa sentuhan". Untuk mengelola program tersebut, mereka mengumpulkan tiga tim tangkas dengan keterampilan lintas fungsi dan merancang “analisa pemulihan” untuk melacak kemajuan. Sebelum krisis, perusahaan membutuhkan waktu hingga tiga minggu untuk meluncurkan kampanye pemasaran seperti itu. Kini di masa krisis (pandemic Covid) kampanye pemasaran seperti itu hanya perlu dua sampai tiga hari untuk dilaksanakan. Dalam tujuh minggu, perusahaan telah memulihkan 90 persen bisnisnya, tahun ke tahun hampir dua kali lipat dari pesaing utamanya. Kembangkan model operasional bisnis yang gesit. Didorong adanya urgensi, para pemimpin pemasaran dan penjualan semakin bersedia menggunakan metode yang gesit; mereka terbiasa melompat ke konferensi online dengan cepat untuk memecahkan masalah dan memberikan otoritas mengambil keputusan yang lebih leluasa kepada tim jarak jauh. Tidak kalah pentingnya untuk tim lintas fungsi tidak melupakan target jangka panjang dan ingat untuk menghindari reaksi panik. Dalam pengertian ini, "gesit" berarti menerapkan model operasional bisnis baru yang dibangun fokus pada pelanggan dan didukung oleh proses dan tata kelola yang tepat. Organisasi penjualan yang gesit, misalnya, terus-menerus memprioritaskan akun dan transaksi, dan memutuskan dengan cepat di mana akan berinvestasi. Tetapi ini efektif hanya jika ada rencana pertumbuhan yang jelas dengan menetapkan cara memenangkan setiap jenis pelanggan. Demikian pula, pengambilan keputusan yang cepat antara penjualan lokal dan unit bisnis global serta realokasi sumber daya yang cepat di antara mereka memerlukan proses manajemen jalur penjualan yang stabil. 2. Membangun Kembali Operasional Bisnis Pandemi Covid telah secara radikal mengubah pola permintaan untuk produk dan layanan di berbagai sektor, sekaligus mengungkap titik-titik kerapuhan dalam rantai pasokan dan jaringan layanan global. Pada saat yang sama, mengejutkan untuk mengetahui cepatnya perusahaan beradaptasi, menciptakan tingkat visibilitas, ketangkasan, produktivitas, dan konektivitas pelanggan akhir yang radikal. Sekarang para pemimpin akan bertanya pada diri sendiri: Bagaimana mempertahankan kinerja ini? Ketika para pemimpin berusaha untuk menemukan kembali cara mereka bekerja dan dengan demikian memposisikan diri mereka untuk kondisi normal baru, lima tema utama akan muncul. Membangun ketahanan operasional bisnis. Perusahaan yang berhasil akan mendesain ulang operasional bisnis dan rantai pasokan mereka untuk melindungi bisnis dari potensi guncangan yang lebih luas dan lebih akut. Selain itu, mereka akan bertindak cepat untuk menyeimbangkan kembali basis aset global dan kombinasi pemasok mereka. Model sumber global yang dulu lazim dalam rantai nilai berbasis produk terus menurun karena teknologi baru dan pola permintaan konsumen mendorong regionalisasi rantai pasokan. Tren seperti ini akan semakin cepat. Inovasi ulang dan regionalisasi rantai nilai global ini juga kemungkinan akan mempercepat adopsi faktor pengungkit lain untuk memperkuat ketahanan operasional bisnis, termasuk peningkatan penggunaan pemasok eksternal untuk melengkapi operasional internal, pelatihan silang tenaga kerja yang lebih besar, dan pengadaan ganda atau bahkan tiga kali lipat. Mempercepat digitalisasi rantai nilai ujung ke ujung. Menciptakan tingkat ketahanan operasional bisnis yang baru ini mungkin saja mahal biayanya, baik dalam hal waktu maupun sumber daya. Kabar baiknya, para inovator terkemuka telah mendemonstrasikan bagaimana "Industri 4.0" (kombinasi rangkaian alat dan pendekatan digital serta analisa Revolusi Industri Keempat) dapat secara signifikan mengurangi biaya fleksibilitas. Singkatnya, operasional bisnis berbiaya rendah, dengan fleksibilitas tinggi tidak hanya mungkin namun itu menjadi kenyataan. Sebagian besar perusahaan sudah mendigitalkan operasi mereka sebelum Covid melanda. Jika mereka mempercepat upaya ini sekarang, kemungkinan besar mereka akan melihat manfaat yang signifikan dalam produktivitas, fleksibilitas, kualitas, dan konektivitas pelanggan akhir mereka. Meningkatkan transparansi modal dan biaya operasional dengan cepat. Untuk bertahan dan berkembang di tengah kejatuhan ekonomi, perusahaan dapat membangun operasional “normal baru” dengan pendekatan pembelanjaan yang diperbarui. Rangkaian lengkap metodologi yang mendukung teknologi akan mempercepat transparansi biaya, mempersingkat upaya berbulan-bulan menjadi selesai dalam beberapa minggu atau hari. Pendekatan digital ini mencakup analisis pengadaan-pengeluaran, penyeimbangan kembali inventaris dari ujung-ke-ujung, dan diagnostik pembelanjaan modal dan rasionalisasi portofolio. Perusahaan juga berupaya mengubah biaya modal tetap menjadi biaya variabel dengan memanfaatkan model bisnis "layanan". Menyerap masa depan pekerjaan. Masa depan pekerjaan, yang ditentukan oleh penggunaan lebih banyak otomatisasi dan teknologi, selalu datang. Pandemi Covid telah mempercepat proses tersebut. Karyawan di semua fungsi, misalnya, telah mempelajari cara menyelesaikan tugas dari jarak jauh, menggunakan alat komunikasi dan kolaborasi digital. Dalam operasional bisnis, perubahan akan melangkah lebih jauh, dengan pendelegasian tugas-tugas yang dipercepat dan berulang-ulang serta meningkatnya kebutuhan akan dukungan analitis dan teknis. Pergeseran ini akan membutuhkan investasi besar dalam keterlibatan tenaga kerja dan pelatihan keterampilan baru, sebagian besar disampaikan menggunakan alat digital. Menata ulang keunggulan kompetitif operasi yang berkelanjutan. Pergeseran dramatis dalam struktur industri, harapan pelanggan, dan pola permintaan menciptakan kebutuhan akan perubahan dramatis yang sama dalam strategi operasional bisnis untuk menciptakan keunggulan kompetitif dan proposisi nilai pelanggan baru. Perusahaan yang sukses akan menemukan kembali peran operasional bisnis di perusahaan mereka, menciptakan nilai baru melalui daya tanggap yang jauh lebih besar kepada pelanggan akhir mereka — termasuk pada percepatan pengembangan produk dan inovasi pengalaman pelanggan, penyesuaian massal, peningkatan kelestarian lingkungan, dan lebih banyak keterkaitan , pengelolaan ekosistem yang gesit. Mengambil tindakan. Untuk menyesuaikan kondisi pandemic Covid, perusahaan telah bergerak cepat. Perencanaan penjualan dan operasi biasanya dilakukan mingguan atau bahkan bulanan; sekarang irama harian sudah menjadi hal yang biasa. Untuk membangun kemajuan ini, kecepatan akan terus menjadi yang terpenting. Perusahaan yang menyadari hal ini, dan yang bersedia menetapkan standar baru dan mengubah paradigma lama, akan membangun keunggulan strategis jangka panjang. 3. Memikirkan Kembali Organisasi Pada tahun 2019, peritel terkemuka sedang menjajaki cara meluncurkan bisnis pengiriman “tepi jalan”; rencana bisnis dipertimbangkan selama 18 bulan sebelum akhirnya dieksekusi. Ketika lockdown menghantam banyak negara, rencana itu dieksekusi dalam dua hari. Di tengah panasnya krisis Covid, banyak organisasi dipaksa bekerja dengan cara baru, dan mereka memberikan tanggapan. Sebagian besar kemajuan ini berasal dari pergeseran model operasional bisnis. Tujuan yang jelas, tim yang fokus, dan pengambilan keputusan yang cepat telah menggantikan birokrasi banyak entitas bisnsi. Sekarang, saat dunia mulai memasuki era pasca-Covid, para pemimpin harus berkomitmen untuk tidak mundur. Cara mereka memikirkan kembali organisasi mereka akan sangat menentukan keunggulan kompetitif jangka panjang mereka. Secara khusus, mereka harus memutuskan siapa mereka, bagaimana mereka bekerja, dan bagaimana mereka akan berkembang. Siapa kita. Dalam suatu krisis, aspek penting menjadi sangat jelas dan sangat cepat. Strategi, peran, kepemilikan pribadi, orientasi eksternal, dan kepemimpinan yang mendukung atau bahkan menuntut, kesemuanya dapat dilihat dengan lebih jelas sekarang. Kontrak sosial antara karyawan dan pemberi kerja berubah secara fundamental. Tidak masalah apakah Anda benar-benar bertindak untuk mengutamakan keselamatan karyawan dan komunitas, atau sekedar mengatakan Anda peduli. Salah satu karakteristik nyata dari perusahaan yang telah beradaptasi dengan baik adalah mereka memiliki rasa identitas yang kuat. Para pemimpin dan karyawan memiliki tujuan yang sama dan budaya kinerja yang sama; mereka tahu apa yang diperjuangkan perusahaan, di luar nilai pemegang saham, dan bagaimana menyelesaikan sesuatu dengan benar. Bagaimana kita bekerja. Banyak pemimpin merenungkan bagaimana tim gesit berukuran kecil yang dibangun dengan terburu-buru berperan menangani keadaan darurat COVID-19 membuat keputusan penting lebih cepat dan lebih baik. Apa yang telah dipelajari perusahaan tidak dapat diabaikan yaitu bahwa organisasi yang mendelegasikan pengambilan keputusan ke jaringan tim yang dinamis akan menjadi lebih efektif. Mereka mengubah arena bisnis untuk membuat keputusan lebih cepat, dan dengan data dan kepastian yang jauh lebih sedikit daripada sebelumnya. Di dunia di mana “yang cepat mengalahkan yang lambat”, perusahaan yang dapat melembagakan bentuk desentralisasi yang cepat dan efektif ini akan menjadi yang terdepan dalam persaingan. Organisasi juga menunjukkan apresiasi yang lebih mendalam untuk mencocokkan bakat yang tepat, terlepas dari hierarki, dengan tantangan paling kritis. Dalam lingkungan dengan tekanan biaya yang kuat, para pemimpin yang sukses akan melihat nilai sebagai upaya terus menyederhanakan dan merampingkan struktur organisasi mereka. Pengalaman bisnis para pemimpin/pemilik perusahaan menunjukkan cara yang lebih baik, dengan peran penting terkait dengan peluang penciptaan nilai dan peran kepemimpinan yang jauh lebih cair, dengan pemimpin baru muncul dari tempat yang tidak terduga. Ini memiliki makna jika nilai operasional bisnis akan ditempatkan pada karakter dan hasil, bukan pada keahlian atau pengalaman. Namun, ini hanya dapat berhasil jika bakat-nya ada. Untuk mempekerjakan dan mempertahankan talenta terbaik, modal paling langka dari semuanya, berarti menciptakan pengalaman kerja yang unik dan berkomitmen pada penekanan baru pada pengembangan bakat. Bagaimana cara tumbuh. Keluar dari krisis, organisasi harus menjawab pertanyaan penting tentang pertumbuhan dan skalabilitas. Tiga faktor yang paling penting: kemampuan untuk menanamkan data dan analitik dalam pengambilan keputusan;penciptaan platform pembelajaran yang mendukung eksperimen dan pembelajaran dalam skala besar maupun individu; danpenanaman budaya organisasi yang mendorong penciptaan nilai dengan mitra lain. Organisasi-organisasi yang melakukan peralihan dari sistem tertutup dan hubungan transaksional point ke point menjadi platform digital dan jaringan kemitraan yang saling menguntungkan telah terbukti lebih tangguh selama krisis. Setiap entitas bisnis sekarang menjadi bisnis teknologi, dan yang paling penting adalah pemahaman yang mendalam tentang pelanggan, yang dimungkinkan dengan memanfaatkan teknologi. Dengan mengelola stimulus wawasan, misalnya, dengan menautkan barang dan layanan yang sebelumnya tidak terhubung, teknologi merevolusi cara organisasi berhubungan dengan pelanggan mereka dan pelanggan dari pelanggan mereka. Oleh karena itu, menciptakan ekosistem yang diaktifkan secara digital sangat penting karena ini mengkatalisasi pertumbuhan dan memungkinkan adaptasi yang cepat. Ketika krisis melanda, satu perusahaan yang sanggup memindahkan semua karyawan langsung ke dalam lingkungan operasi virtual jelas akan berhasil dibandingkan perusahaan yang berkutat dengan mekanisme kerja tradisional. Lingkungan bisnis pasca Covid akan identik dengan fleksibilitas dimana nilai yang tercipta menjadi milik bersama dan kemitraan strategis menjadi semakin penting. 4. Mempercepat Adopsi Digital untuk Memungkinkan Imajinasi Ulang Selama beberapa bulan terakhir, telah terjadi transformasi dalam cara kita berinteraksi dengan orang yang kita cintai, melakukan pekerjaan kita, bepergian, mendapatkan perawatan medis, menghabiskan waktu luang, dan melakukan banyak transaksi rutin kehidupan. Perubahan ini telah mempercepat migrasi ke teknologi digital dengan skala dan kecepatan yang menakjubkan, di setiap sektor. Aspek digital akan memegang peran penting untuk berhasil di era pasca Covid. Selama masa pemulihan awal dari situasi new normal, para pemimpin bisnis akan menghadapi beberapa tantangan mendasar. Salah satunya adalah perilaku konsumen dan pola permintaan telah berubah secara signifikan dan akan terus berubah. Hal lainnya adalah bagaimana perekonomian kembali hidup akan berbeda dari satu negara ke negara lain dan bahkan berbeda antara kota dengan kota lainnya. Misalnya, dalam situasi pandemi konsumen mungkin merasa nyaman pergi ke restoran ketimbang mempertimbangkan untuk bepergian naik pesawat atau mendatangi acara olahraga. Sinyal awal dari permintaan konsumen yang meningkat kemungkinan besar akan datang secara tiba-tiba, dan dalam kelompok. Menganalisis sinyal permintaan ini secara real time dan beradaptasi dengan cepat untuk mengembalikan rantai pasokan dan layanan akan sangat penting bagi perusahaan agar berhasil mengarahkan proses pemulihan bisnis. Untuk mengatasi tantangan ini, para pemimpin perlu menetapkan agenda digital yang ambisius dan menyampaikannya dengan cepat, dalam urutan dua hingga tiga bulan, berbeda dengan norma sebelumnya yaitu satu tahun atau lebih. Untuk memastikan agenda ini berjalan efektif, ada empat elemen penting: Fokus ulang pada upaya digital untuk mencerminkan ekspektasi pelanggan yang berubah. Untuk beradaptasi, perusahaan perlu memikirkan kembali perjalanan pelanggan dengan cepat dan mempercepat pengembangan solusi digital. Penekanannya akan berbeda untuk setiap sektor. Bagi banyak pelaku usaha “pengecer”, ini termasuk menciptakan pengalaman e-niaga yang lancar, memungkinkan pelanggan menyelesaikan semua yang perlu mereka lakukan secara online, mulai dari pengecekan awal dan pembelian sampai layanan atau pengembalian. Bagi perusahaan otomotif, ini berarti membangun model distribusi digital baru untuk melayani keperluan tukar tambah, pembiayaan, servis, sampai pengiriman mobil ke rumah. Untuk industri seperti maskapai penerbangan, memastikan kesehatan dan keselamatan menjadi penting, misalnya, dengan menciptakan kembali pengalaman penumpang dengan pengalaman check-in, boarding, dan penerbangan “tanpa kontak”. Gunakan data, internet, dan artificial intelligence untuk mengelola operasional bisnis dengan lebih baik. Secara paralel, perusahaan perlu memasukkan data baru dan membuat model baru untuk memungkinkan pengambilan keputusan secara real-time. Dengan cara yang sama seperti banyak model risiko dan keuangan harus dibangun kembali setelah krisis keuangan 2008, penggunaan data dan analitik perlu dikalibrasi ulang untuk mencerminkan kenyataan pasca Covid. Ini akan melibatkan model validasi dengan cepat, membuat kumpulan data baru, dan meningkatkan teknik pemodelan. Melakukan hal ini dengan benar akan memungkinkan perusahaan untuk berhasil menavigasi perkiraan permintaan, manajemen aset, dan mengatasi volume baru yang sangat besar. Misalnya, satu maskapai penerbangan mengembangkan aplikasi baru untuk mengelola dan memelihara armada yang menganggur dan mendukung untuk mengembalikannya ke operasional penerbangan; dan sebuah perusahaan telekomunikasi mengembangkan model koleksi digital untuk pelanggan yang menghadapi kesulitan. Mempercepat modernisasi teknologi. Perusahaan juga perlu meningkatkan produktivitas teknologi informasi mereka untuk menurunkan basis biaya dan mendanai pengembangan solusi digital yang cepat dan fleksibel. Pertama, ini membutuhkan pengurangan biaya teknologi informasi dengan cepat dan membuatnya bervariasi jika memungkinkan untuk menyesuaikan permintaan. Ini berarti mencari tahu biaya apa yang fleksibel dalam jangka pendek hingga menengah, misalnya, dengan mengevaluasi biaya yang tidak penting terkait dengan proyek atau pemeliharaan, dan mengalokasikan kembali sumber daya. Kedua, melibatkan pendefinisian platform produk teknologi informasi masa depan, membangun keterampilan dan peran yang diperlukan untuk mempertahankannya, memetakan keterampilan ini ke dalam model organisasi baru, dan mengembangkan pemimpin yang dapat melatih orang untuk mengisi peran baru atau yang telah disesuaikan. Ketiga, adopsi teknologi cloud dan otomatisasi perlu dipercepat, termasuk menghadirkan operasi cloud di lokasi dan menonaktifkan infrastruktur lama. Meningkatkan kecepatan dan produktivitas solusi digital. Untuk menghadapi krisis dan akibatnya, perusahaan tidak hanya perlu mengembangkan solusi digital dengan cepat, tetapi juga menyesuaikan organisasi mereka dengan model operasional bisnis baru dan memberikan solusi ini kepada pelanggan dan karyawan dalam skala besar. Memecahkan tantangan “terakhir” ini membutuhkan integrasi proses bisnis, menggabungkan pengambilan keputusan berdasarkan data, dan menerapkan manajemen perubahan. Ada berbagai cara untuk melakukan ini. Berbagai macam perusahaan, dari bank hingga operasional penambangan, telah mempercepat pengiriman dengan mendirikan "pabrik digital" internal dengan tim lintas fungsi yang berdedikasi untuk menyesuaikan prioritas bisnis dengan praktik digital. Yang lainnya, selain menemukan kembali bisnis inti mereka, telah membentuk entitas pembangunan bisnis baru untuk menangkap peluang baru dengan cepat. Untuk entitas bisnis di seluruh dunia, imajinasi, kepemimpinan, dan eksekusi di lapangan akan menjadi yang terpenting karena mereka mempertimbangkan cara menavigasi lingkungan pasca Covid. Bisnis seperti biasa tidak akan cukup: permainan telah berubah terlalu banyak. Tetapi dengan membayangkan kembali bagaimana entitas bisnis memulihkan, mengoperasikan, mengatur, dan menggunakan teknologi, bahkan saat mereka kembali bekerja, entitas bisnis dapat menetapkan fondasi untuk kesuksesan yang langgeng.

SHARE THIS POST

You Will Like This Too

Protected: Teori Perdagangan Internasional dan Kebijakannya

SPONSOR

Teori Perdagangan Internasional – Preview

Protected: Teori Perdagangan Internasional dan Kebijakannya

SPONSOR