4. Meningkatkan fleksibilitas pasar tenaga kerja. Dikatakan bahwa tingkat pengangguran struktural yang lebih tinggi di suatu kawasan mungkin disebabkan oleh pasar tenaga kerja yang terbatas yang membuat perusahaan enggan mempekerjakan pekerja. Misalnya, menghapus waktu kerja maksimum dan membuatnya lebih mudah untuk mempekerjakan dan memberhentikan pekerja dapat mendorong lebih banyak penciptaan lapangan kerja.
Namun, peningkatan fleksibilitas pasar tenaga kerja dapat menyebabkan peningkatan pekerjaan sementara dan ketidakamanan kerja yang lebih besar.
5. Persyaratan manfaat yang lebih ketat. Pemerintah dapat mengambil peran yang lebih proaktif dalam membuat para penganggur menerima pekerjaan atau mengambil risiko kehilangan tunjangan. Setelah periode tertentu, pemerintah dapat menjamin pekerjaan sektor publik. Ini secara signifikan dapat mengurangi pengangguran. Namun, itu mungkin berarti pemerintah akhirnya mempekerjakan ribuan orang dalam tugas-tugas tidak produktif yang sangat mahal.
6. Peningkatan mobilitas geografis. Seringkali pengangguran lebih terkonsentrasi di daerah tertentu. Untuk mengatasi pengangguran geografis ini, pemerintah dapat memberikan keringanan pajak kepada perusahaan-perusahaan yang didirikan di daerah-daerah tersebut. Atau, mereka dapat memberikan bantuan keuangan kepada pengangguran yang pindah ke daerah dengan pekerjaan yang tinggi. (misalkan bantuan sewa tempat tinggal pekerja dari luar daerah)
Baca: 8 Situs Penghasil Uang di Indonesia
*keterangan:
Agregat permintaan adalah total permintaan barang dan jasa pada suatu pasar tertentu.
Paham Peran Pemerintah Dalam Mengatasi Pengangguran?
Itulah ulasan ringkas untuk menggambarkan peran pemerintah dalam mengatasi pengangguran. Namanya kebijakan belum tentu tepat untuk diterapkan. Perlu dipertimbangkan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi efektivitas kebijakan itu sendiri.