Pengertian CIF
CIF merupakan singkatan dari Cost Insurance and Freight. Melihat dari kepanjangannya, CIF mirip dengan CNF hanya lebih lengkap dengan ditambah asuransi yang menjadi tanggungan eksportir.
Contoh Kasus FOB CNF dan CIF
Perusahaan A sepakat menjual cengkeh kepada perusahaan B senilai US$ 500 per kilogram menggunakan pengaturan FOB. Ini berarti perusahaan B hanya membayar seharga US$ 500 (dikalikan jumlah keseluruhan kg atau ton). Biaya kapal atau asuransi pengiriman via kapal laut menjadi tanggungan perusahaan B.
Perusahaan A sepakat menjual cengkeh kepada perusahaan B senilai US$ 750 per kilogram dengan pengaturan CNF. Ini berarti perusahaan B membeli cengkeh dengan harga lebih mahal dibandingkan kasus sebelumnya (mekanisme FOB). Sekalipun mahal harganya, biaya kapal laut sudah ditanggung eksportir (perusahaan A). Dengan demikian perusahaan B tidak perlu lagi memikirkan biaya kapal laut atas cengkeh yang dibelinya. Namun perusahaan B tetap harus mengeluarkan biaya asuransi dan biaya lainnya setibanya barang di pelabuhan terdekatnya.
Baca: Daftar Perlengkapan Minimarket
Perusahaan A sepakat menjual cengkeh kepada perusahaan B senilai US$ 1000 per kilogram dengan pengaturan CIF. Ini berarti perusahaan B membeli cengkeh dengan harga cukup mahal namun semua biaya dasar dalam ekspor impor sudah termasuk ke dalam harga jual tersebut.
Baca: Contoh Proposal Usaha Salon
Biaya kapal laut dan asuransi merupakan biaya dasar yang lazim dalam aktivitas ekspor impor. Pada paraktinya bukan tidak mungkin ada biaya-biaya lain yang muncul khususnya saat barang sudah sampai di pelabuhan terdekat. Jadi sekalipun Anda memilih mekanisme CIF bukan tidak mungkin masih ada biaya tambahan yang dikeluarkan saat mengurus pengeluaran barang dari pelabuhan.
Itu sebabnya tidak sedikit pelaku ekspor impor menggunakan jasa pihak ketiga (forwarder) untuk mengurus hal-hal demikian. Pihak ketiga ini akan mengurus pajak, bea cukai sampai biaya-biaya lain yang bisa saja muncul.