Dampak Apresiasi pada Sektor Bisnis
Jika terjadi apresiasi pada nilai Rupiah maka akan terjadi:
- Ekspor semakin mahal biayanya. Ini akan menyebabkan terjadinya penurunan permintaan ekspor Indonesia atau perusahaan harus mengurangi marjin keuntungannya.
- Impor akan semakin murah. Biaya impor bahan baku akan semakin murah.
Evaluasi Dampak Fluktuasi Nilai Tukar Uang Pada Bisnis
Dampak fluktuasi nilai tukar pada bisnis bergantung pada beberapa faktor.
Elastisitas Permintaan. Jika terjadi depresiasi pada nilai Rupiah, dampaknya bergantung pada elastisitas permintaan. Jika perusahaan Indonesia menjual produk dengan harga tidak elastis, maka penurunan pada harga produk ekspor perusahaan itu hanya akan mengalami sedikit kenaikan. Jika harga produk ekspor sensitif, maka aka nada presentasi lebih besar pada permintaannya. Fakta menyarankan bahwa produk Indonesia cenderung tidak elastis harganya di luar negeri dan setelah depresiasi, ada sedikit kenaikan pada permintaannya.
Pertumbuhan Ekonomi Negara Lain. Seandainya terjadi depresiasi signifikan pada nilai Rupiah namun ekonomi global mengalami resesi, maka permintaan ekspor Indonesia akan tetap lemah meskipun harganya sudah murah.
Bergantung Prosentase Bahan Baku yang Diimpor. Jika perusahaan Indonesia mengimpor bahan baku dan menjualnya di pasar domestik, perusahaan mungkin akan kalah dari depresiasi. Jika perusahaan Indonesia impor bahan baku dalam jumlah kecil dan menjualnya ke negara lain, maka perusahaan akan mendapat keuntungan dari depresiasi.
Bergantung pada Sebab Apresiasi/Depresiasi. Jika terjadi apresiasi pada Rupiah karena produktivitas tenaga kerja Indonesia meningkat, maka perusahaan akan mampu menyerap Rupiah yang menguat. Namun demikian, jika Rupiah menguat karena spekulasi atau melemahnya ekonomi negara lain, maka perusahaan sangat mungkin menurun daya saingnya karena kenaikan nilai Rupiah tidak berhubungan dengan kenaikan produktivitas dan daya saing.
Baca: 9 Cara Bermain Valuta Asing untuk Pemula
Inflasi. Satu kemungkinan masalah depresiasi adalah menyebabkan inflasi. Jika memang inflasi adalah hasilnya, maka perusahaan dapat menghadapi biaya seperti ketidakjelasan yang lebih luas.
Kontrak Tetap. Banyak perusahaan menggunakan kontrak tetap untuk mengimpor bahan baku. Ini berarti fluktuasi sementara pada nilai tukar hanya berdampak sedikit. Harga produk impor sudah disepakati tetap selama 12 sampai 18 bulan ke depan. Eksportir mungkin menggunakan pilihan masa depan untuk menjamin perubahan dramatis pada nilai tukar. Kontrak tetap ini membantu menurunkan ketidakjelasan pada pergerakan nilai tukar dan berarti aka nada ruang besar antara perubahan nilai tukar dan perubahan biaya untuk bisnis.