Ebusiness termasuk ecommerce hanya saja cakupannya lebih luas karena termasuk proses internal seperti produksi, manajemen stok, pengembangan produk, manajemen resiko, keuangan, pengetahuan manajemen, dan sumber daya manusia.Strategi ebusiness lebih rumit, dan lebih fokus kepada proses internal dan ditujukan untuk menghemat biaya operasional dan meningkatkan efisiensi serta produktivitas bisnis.
Sebuah strategi ebusiness juga cenderung lebih sulit untuk dilaksanakan dengan empat arah integrasi yaitu vertikal, antara website sampai sistem usernya, kemudian cabang, antara perusahaan dan pelanggan, rekan bisnis, supplier dan perantara, kemudian horizontal, antara sesame ecommerce, sumber perencanaan perusahaan (ERP), manajemen hubungan konsumen (CRM), pengetahuan manajemen, dan manajemen sistem rantai pasokan, terakhir adalah kebawah melalui perusahaan untuk integrasi teknologi baru dengan desain ulang proses bisnis secara radikal. Meskipun terdengar sulit untuk diimplementasikan ketimbang ecommerce, ebusiness memiliki potensi keuntungan jauh lebih besar ketimbang ecommerce dalam bentuk proses yang lebih efisien, biaya lebih rendah, dan tentunya keuntungan lebih besar.
Baca: Strategi Segmentasi Pasar
Keduanya baik ecommerce dan ebusiness menyinggung soal proses bisnis, termasuk juga infrastruktur teknologi database, server aplikasi, alat keamanan digital, manajemen sistem dan penurunan sistem tersebut. Keduanya juga memiliki penciptaan nilai baru antara perusahaan dan konsumennya termasuk supplier dan berbagai pihak internal perusahaan itu sendiri.