Alasan dollar amerika tidak dominan akan menarik bagi kamu yang suka berdagang foreign exchange atau disebut juga berdagang valas. Dollar Amerika Serikat akan dilupakan untuk mata uang cadangan devisa msyarakat global. Pimpinan FX Strategy dari Saxo Bank mengungkap alasan utama dari kemungkinan ini adalah adanya tekanan geopolitik.
Dalam sebuah laporan kuartalan yang memiliki judul “Dunia Mulai Berpaling dari Si Perkasa Dollar”, Jhon Hardy seorang pengamat mata uang yakin bahwa mata uang negara adidaya itu telah disfungsional dan akan segera tergantikan mata uang lainnya.
Baca: Cara Bermain Valuta Asing untuk Pemula
Setidaknya ada tiga isu terkait geopolitik yang akan menekan status dollar ini.
Alasan Dollar Amerika Tidak Dominan Lagi Pertama
Makin besarnya peranan China dalam berbagai kegiatan dunia khususnya pasar finansial dan perdagangan dunia. Perhatian dunia akan semakin memperhatikan keberhasilan China menangani lonjakan gelembung kredit dan penerapan kebijakannya. Hal ini akan dilakukan pada Kongres Partai akbar pada bulan Oktober 2017. Jika China berhasil mengelola kondisi itu dengan baik maka akan memiliki dampak pada ekonomi global dan domestik dunia.
Alasan Dollar Amerika Tidak Dominan Lagi Kedua
Korea Utara terus berupaya dalam mempertahankan kredibilitasnya sekaligus menjadi satu pihak tidak tersentuh dalam aspek kekuatan nuklirnya. Ini tentu akan memberi pengaruh pada hubungan Amerika Serikat dan China dan bukan mustahil juga dengan Jepang melalui kebijakan luar negeri atau ancaman dalam negeri.
Alasan Dollar Amerika Tidak Dominan Lagi Ketiga
Aliansi transatlantic Eropa-Amerika Serikat semakin longgar. Kemudian bagaimana Eropa dan Uni Eropa memantapkan diri sebagai negara adidaya yang independen dalam menentukan hak khususnya seletah selesainya pemilihan umum di negara Jerman.
John Hardy lebih lanjut menjelaskan bahwa pelemahan dominasi dollar merupakan tema utama yang da[at dikaitkan dengan situasi China karena negara tirai bambu tersebut terus mendesak permintaan Yuan di dunia.
China berpandangan jika penggunaan mata uang nasional dalam menggantikan peran dollar Amerika Serikat dalam perdagangan dunia akan lebih banyak memberikan keuntungan. Awal mulanya China focus pada perdagangan minyak dunia dimana negara itu sudah mempublikasikan niatannya membeli minyak dengan mata uang Yuan. Di sisi lain, China juga membolehkan mitra dagangnya menukarkan Yuan dengan emas.
Mekanisme penukaran Yuan dengan ema situ merupakan langkah cerdas dari Beijing karena memberikan kenyamanan lebih baik kepada negara eksportir minyak.
Setuju Alasan Dollar Amerika Tidak Dominan Lagi?
China adalah sebuah negara importir minyak mentah terbesar dunia. Para pengamat memprediksi jika upaya mempertahankan sebuah mata uang ketika membeli minyak dalam mata uang Yuan adalah langkah awal untuk meninggikan kebutuhan dunia akan Yuan.
Iran dan Rusia yang sudah lebih dulu terimbas sector keuangan dan perdagangannya akibat sanksi dari Amerika Serikat, tentu akan mendukung penuh skema Yuan itu. Uji coba terbesar ini akan dihadapkan pada sekutu Amerika Serikat di timur tengah yaitu Arab Saudi. Apakah Arab Saudi mau menerima resiko kemarahan Amerika Serikat jika mereka mengikuti mekanisme Yuan demi menjual minyak mentah.
Selanjutnya Jepang dan Eropa juga tidak akan bergantung pada dollar Amerika Serikat. Ini karena mereka akan beralih ke kebijakan fiskal sebagai upaya mencari solusi atas masalah dalam negerinya.
Dengan demikian, perkiraan jangka panjang akan dollar Amerika Serikat sangatlah negatif. Namun demikian untuk jangka pendek, penguatan dollar Amerika Serikat masih mungkin terjadi. Kondisi penguatan dollar jangka pendek akan ditentukan dari kepemimpinan Bank Sentral Amerika Serikat selanjutnya. Nah itulah ulasan menarik alasan dollar Amerika tidak dominan lagi. Sebuah pandangan penting untuk kamu pengamat keuangan ataupun pelaku bisnis valuta asing.