#1 Mentarget Konsumen
Tentu saja Anda akan senang ketika konsumen merekomendasikan bisnis Anda kepada teman dan kerabatnya, namun adalah mitos jika pesan “mulut ke mulut” merupakan sesuatu yang dapat diandalkan untuk mendatangkan konsumen.
Untuk perbandingan, iklan akan menjadi lebih efektif, dalam perannya di marketing karena memungkinkan Anda mentarget kalangan konsumen tertentu.
Misalkan, café pizza lokal mungkin akan memanfaatkan iklan sebagai marketing untuk menarik minat keluarga muda, sedangkan restoran kelas atas mungkin akan fokus pada kalangan pengusaha.
#2 Menjaga Kompetisi
Untuk selalu dalam kompetisi merupakan alasan lain marketing itu penting untuk bisnis kuliner. Terlepas dari apa pilihan Anda, pesaing Anda (pelaku bisnis kuliner lainnya, gerai makanan, dan sebagainya) akan melakukan marketing juga kepada pelanggan Anda.
Jika Anda tidak memantapkan kehadiran di pangsa pasar, konsumen akan berpikir Anda tidak melakukan marketing karena Anda kurang sukses dibandingkan pesaing, yang berarti bisnis kuliner Anda hanya punya sedikit produk untuk ditawarkan.
#3 Meningkatkan Pemasukan
Marketing merupakan investasi. Jika Anda berinvestasi dengan bijak, misalkan menyewa jasa marketing professional untuk membuat serangkaian kegiatan marketing untuk menjangkau demografi konsumen tertentu, Anda dapat berharap untuk meningkatkan pemasukan bisnis kuliner. Jumlah yang harus Anda habiskan dalam marketing akan beragam berdasarkan wilayah dan jenis bisnis kulinernya.
Bisnis kuliner berbasis santai atau keluarga umumnya akan menghabiskan kurang dari 5% untuk marketing dalam bentuk iklan dan promosi karena harus mendirikan citra mewah dan berkualitas.
Meraih target (citra bisnis) itu seringkali berarti melakukan marketing melalui jalur media modern menggunakan teknik public relations untuk menarik minat jurnalis kuliner dan tetap menjaga pemberitaan bisnis kuliner Anda.