Website di China memberi layanan kirim pesan bagi orang yang sudah meninggal dunia.
Saat kita masih hidup mungkin kita akan mengirimkan jutaan pesan online. Nah, bagaimana jika sudah meninggal dunia masih bisa kirim pesan?
Kebudayaan dan kepercayaan China sangat kuat khususnya tentang kematian. Sebuah website melihat kondisi ini sebagai sebuah peluang dengan menyediakan layanan online kepada pengguna untuk meninggalkan pesan digital bahkan setelah penggunanya meninggal dunia.
Baca: Penipuan Hadiah Terbaru Harus Waspada
Layanan website itu dinamakan Life Black Box dan cara pakainya cukup mudah. Pengguna hanya perlu mendaftar kemudian mengunggah dokumen yang diinginkan misalnya foto-foto pribadi, opini, dokumen-dokumen khusus, sampai pesan terakhir. Saat pengguna meninggal, website tersebut akan mengirimkan data kepada penerima yang sudah ditentukan oleh pengguna tersebut.
Pesatnya pertumbuhan pengguna website tersebut tanpa sengaja dibarengi dengan tragedi hilangnya pesawat Malaysia Airlines yang membuat banyak masyarakat China tersadar bahwa hidup itu berharga dan pentingnya menyimpan pesan terakhir.
Li Jia, sang pencipta Life Black Box, yang sudah bercerai tersebut sadar bahwa banyak hal yang ingin dia katakan kepada orang tua, mantan istri dan anaknya. Ia telah memiliki ide tersebut sejak tahun 2010 tepat saat pengalamannya menaiki pesawat dalam cuaca buruk.
Pada momen khusus festival Qingming (festival tahunan mengenang arwah nenek moyang), website ini menjadi trending topic di media sosial China ditengah perhatian masyarakat atas tragedi Malaysia Airline.
Salah satu pengguna media sosial tersebut menanggapi tragedi Malaysia Airline bahwa jika suatu saat hidup saya berakhir, saya ingin memberi sebuah pesan, website ini memungkinkan niatan tersebut. Pengguna lainnya yang mengungkit tragedi serangan teroris di rel Kunming dan pasar pisau Changsha membuatnya mantap untuk segera mendaftarkan diri sebagai salah satu pengguna Black Box.
Li Jiang menyampaikan bahwa saat ini websitenya sudah memiliki 360.000 pengguna terdaftar. Kebanyakan pengguna adalah mereka yang berusia 30 tahunan dan 40 tahunan serta berprofesi berbahaya atau dengan mobilitas tinggi. Dari pengamatan TechWeb, setidaknya 28.000 pesan online telah tercipta dalam wilayah provinsi Jiangsu (asal wilayah 14 penumpang MH 370 yang hilang)
Ide Pemakaman Digital
Sebenarnya, Life Black Box bukanlah satu-satunya website yang berurusan dengan kematian. Website lain bernama Waheaven yang mengklaim memiliki 3 juta pengguna, memudahkan pengguna membuat memorial online sendiri dengan mengunggah foto mendiang nenek moyang mereka. Setelah itu mereka juga dapat membayar untuk melakukan pembakaran dupa virtual atau peletakan bunga virtual. Website lainnya memorial site, menamakan diri sebagai rumah virtual untuk arwah. Website ini memungkinkan pengguna membayar sebuah doa kepada siapapun mulai dari Ratu Diana sampai Genghis Khan.
Website lainnya lagi adalah Last Post. Ini sebenarnya bukan sebuah website melainkan sebuah akun weibo yang dijalankan oleh pengguna weibo lainnya, Lin Dongping. Sejak tahun 2011, Lin telah sukses menjalankan satu akun weibo dimana dia secara khusus mencantumkan ulang pesan terakhir dari mereka yang sudah meninggal.
Sejauh ini Lin, telah mengumpulkan 1.500 kisah dari mereka yang meninggal. Di bagian akhir setiap kisah tersebut, ribuan pengguna weibo lainnya (kebanyakan tidak saling kenal) meninggalkan penghargaan dan doa di bagian komentar.
Akhirat Virtual?
Untuk mayoritas pengguna internet di dunia, persoalan kematian memunculkan pertanyaan menarik, apa yang terjadi pada data kita setelah kita meninggal? Apakah ada yang menyimpannya? Atau apakah semua data itu akan hilang begitu saja?
Baca: Paket Internet Unlimited atau Termurah
Tujuan Lin bersama Last Post adalah untuk menghormati kisah hidup mereka yang meninggal dunia, apapun cerita hidup mereka.
Saat orang meninggal dunia, informasi digital menjadi warisan mereka. Pada akhirnya layanan seperti Life Black Box dan Last Post seperti mengatakan “bahkan saat kita meninggal, kita tidak perlu sendirian”
Tercatat dalam akun Lin, satu pesan terakhir dari remaja China berusia 17 tahunan yang pada akhirnya meninggal dunia karena kanker kepada saudara perempuannya :
“Tolong ingatlah, tidak peduli seberapa jauh kamu melanjutkan hidup tanpa mendengar kabar apapun dariku, aku akan selalu memberimu keyakinan, harapan dan kasih sayang”
Baca: Jual VPS Windows Indonesia Murah
Internet dalam Kehidupan Manusia
Perkembangan internet di China dan masuknya isu kematian dalam fitur layanan sebuah website merupakan salah satu bukti potensi internet untuk kehidupan manusia di masa mendatang. Kematian hanyalah salah satu isu dalam kehidupan manusia. Bisnis, perjodohan, berita dan banyak hal lainnya telah diakomodir oleh internet? Mungkin di masa mendatang akan ada aspek lain yang tidak pernah terpikir sebelumnya muncul sebagai salah satu fitur internet sekaligus peluang usaha yang menjanjikan bagi penciptanya.
One reply on “Meninggal Dunia Masih Bisa Kirim Pesan?”
[…] Meninggal Dunia Masih Bisa Kirim Pesan? […]